Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

My First VLOG

Sebenernya gua udah mulai ngeblog sejak tahun 2003, di Friendster, tapi isinya masih curhat-curhatan ga jelas. Baru tanggal 28 Juni 2010 , gua memutuskan untuk pindah ke Blogspot dan mulai serius ngeblog dengan konten yg lebih manusiawi untuk dibaca masyarakat umum hehehe. Setelah 7 tahun numpang di Blogspot, akhirnya mulai tanggal 25 September 2016 kemarin Emotional Flutter pun resmi punya domain sendiri di www.emotionalflutter.com Horeeeee, suatu kemajuan yg besar ya buat seorang blogger galau kayak gua, hehehe Semoga ini bisa jadi sebuah awal yg baru dan juga sebuah komitmen yg baru buat gua agar semakin konsisten dan rajin ngeblognya Anyway, dalam rangka merayakan ulang tahun Emotional Flutter yg ketujuh dan juga syukuran "rumah baru", gua memutuskan untuk kasih kejutan buat temen-temen pembaca semuanya.  Kemaren ini gua sempet diskusi sama beberapa pembaca blog ini lewat chat di page Facebook Emotional Flutter, dan kurang lebih beginilah hasil percakapan gua dengan merek

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

Belajar Positif Dalam Berkarya

Banyak orang yg tidak menyadari betapa beruntungnya kita hidup di negara yg membolehkan rakyatnya bebas berekspresi seperti di Indonesia. Di Indonesia kita bisa bebas berpendapat dan berkarya di social media. Selama tidak ada yg tersinggung dan melaporkan ke polisi, kita bisa bebas berkicau mengenai hal apapun, baik yg bernada positif maupun negatif. Tapi sayangnya, kayaknya banyak orang yg lupa bahwa yg namanya kebebasan itu selalu datang beriringan dengan tanggung jawab . Buktinya, lihat saja social media kita yg kini penuh dengan berita-berita hoax, isu-isu menyesatkan, dan akun-akun penyebar kebencian terhadap golongan atau agama tertentu. Bersyukurlah karena kalian hidup di Indonesia. Saat ini hukum di Indonesia belum bisa mencakup ranah digital secara keseluruhan, tapi di negara-negara maju seperti China, para pelaku di atas bisa dijerat dengan hukum pidana yg serius. Kalo kalian ngomel-ngomel soal isu sensitif di social media, keesokan harinya kalian bisa langsung diciduk ke kan

Me and My Thai Girlfriend : How to Survive Long Distance Relationship

Bulan Juni kemaren akhirnya gua lulus S2 di China, dan itu tandanya kehidupan gua sebagai seorang pelajar di Guilin akan segera berakhir. Diiringi tangis haru, gua dan temen-temen saling berpelukan, mengucap selamat tinggal. Setelah ini kita semua akan kembali ke negara masing-masing, menjalani kehidupan dan karir masing-masing, entah kapan baru bisa bertemu lagi. Termasuk gua dan Lily... Perlu temen-temen pembaca ketahui, di usia pacaran yg udah menginjak bulan ke-30 ini, gua dan Lily sudah berpikir jauh tentang masa depan. Kita masing-masing mau kerja dan mengejar karir dulu dua tiga tahun, baru kemudian menikah. Paling bagus kalo kerjanya bisa di tempat yg sama. Nah, karena itulah, sejak dua tiga bulan sebelum kelulusan, kita berdua udah mati-matian cari kerja di China. Tapi setelah apply sana-sini, interview sana-sini, ujung-ujungnya kita tetep ga berhasil dapet kerja. Karena visa udah mau expired, akhirnya tanggal 5 Juli 2016 kemarin, gua terpaksa pulang ke Indonesia. Tak beberap

Ada JENGLOT di KETEK mu

Ketek , menurut gua, adalah sebuah bagian yg paling FENOMENAL dari tubuh manusia. Gua bisa menilai kepribadian seseorang hanya dari keteknya. Seorang cewe yg merawat keteknya dengan baik, adalah cewe yg cocok untuk dijadikan pasangan hidup, perhiasan dunia dan akhirat. Ngeliat seorang cewe yg keteknya putih, mulus, harum, terawat dengan baik, berkilau dengan cemerlang bak marshmallow yg baru turun dari surga...cowo mana sih yg tahan? Tapi sayangnya, di kehidupan sehari-hari, yg sering gua temukan justru adalah kebalikannya. Waktu di China, gua kan tinggal di asrama campur cowo cewe. Nah tetangga gua tuh cewe Mongol yg cantik banget namanya Sunny. Di suatu pagi yg cerah, pas gua lagi ngejemur baju, gua liat Sunny juga dateng bawa seember pakaian yg mau dijemur. Sesaat mata kita bertemu dan dia tersenyum manis ke arah gua. Laskar Asmara di hati gua pun kalang-kabut... Serdadu 1 : Lapor Jendral...target tersenyum manis ke arah kita Jendral : Bagus, serdadu 1 segera putar lagu-lagu mello