Langsung ke konten utama

Belajar Positif Dalam Berkarya



Banyak orang yg tidak menyadari betapa beruntungnya kita hidup di negara yg membolehkan rakyatnya bebas berekspresi seperti di Indonesia. Di Indonesia kita bisa bebas berpendapat dan berkarya di social media. Selama tidak ada yg tersinggung dan melaporkan ke polisi, kita bisa bebas berkicau mengenai hal apapun, baik yg bernada positif maupun negatif.

Tapi sayangnya, kayaknya banyak orang yg lupa bahwa yg namanya kebebasan itu selalu datang beriringan dengan tanggung jawab. Buktinya, lihat saja social media kita yg kini penuh dengan berita-berita hoax, isu-isu menyesatkan, dan akun-akun penyebar kebencian terhadap golongan atau agama tertentu.

Bersyukurlah karena kalian hidup di Indonesia. Saat ini hukum di Indonesia belum bisa mencakup ranah digital secara keseluruhan, tapi di negara-negara maju seperti China, para pelaku di atas bisa dijerat dengan hukum pidana yg serius. Kalo kalian ngomel-ngomel soal isu sensitif di social media, keesokan harinya kalian bisa langsung diciduk ke kantor polisi.

Akhir-akhir ini social media juga sedang dihebohkan oleh sebuah video musik yg diupload oleh sekelompok Youtubers. Konon katanya video musik ini mengandung konten negatif yg dapat merusak moral generasi muda dan anak-anak kita. Tapi ironisnya, meskipun banyak orang dan media massa yg menganggap bahwa konten videonya negatif, pihak-pihak ini secara tidak langsung malah semakin gencar membantu mengekspos dan menyebarluaskan video ini melalui social media dan juga situs berita mereka. Lucu ya? Katanya gak baik untuk generasi muda, kok malah dishare dan diposting di blog?

Terlepas dari setuju atau tidak setujunya gua terhadap konten video musik tersebut, melalui tulisan singkat ini, gua mau mengetuk hati nurani teman-teman pembaca semuanya, terutama teman-teman yg punya jiwa kreatif dan senang berkarya : Kreativitas itu adalah kekuatan besar yg dapat menggerakkan suatu bangsa, kenapa tidak kalian gunakan untuk hal-hal yg positif? 


Kalian tentunya sudah tidak asing dengan nama Jack Ma kan? Sang pendiri Alibaba Company ini adalah salah satu contoh seseorang yg menggunakan kreativitasnya untuk kemajuan bangsanya.

Kalian pernah denger Taobao ga? Taobao itu adalah sebuah online shop raksasa di China yg berada di bawah naungan Alibaba Company. Semenjak Taobao membuka servicenya bagi masyarakat umum di tahun 2008, tingkat kesejahteraan rakyat di China meningkat dengan pesat. Transaksi jual beli menjadi semakin mudah karena kalian bisa membeli barang apapun yg kalian butuhkan dari rumah. Pembayaran juga bisa dilakukan dengan mudah melalui smartphone, ga perlu pergi ke ATM segala. Simpel kan?

Taobao.com

Kesuksesan Taobao juga mendorong perkembangan berbagai sektor industri lainnya, seperti perusahaan jasa pengiriman barang, usaha ekspor impor, dan juga industri pengembang aplikasi-aplikasi smartphone di China. China saat ini adalah salah satu negara dengan sistem antar-kirim barang tercepat dan terbaik di dunia. Sistem jasa kurir seperti GoJek, GoFood, dan GoSend di Indonesia, sudah ada di China sejak 8 tahun yg lalu. Bahkan temen gua yg di Shanghai cerita, sekarang udah ada perusahaan yg mengantarkan barang kepada customernya menggunakan Drone.

Nganterin barang pake Drone? Kenapa tidak? Wkwkwk

Selain Taobao, salah satu inovasi Jack Ma lainnya adalah Alipay. Sekarang kalo kalian hidup di China, kalian keluar rumah udah ga usah bawa-bawa dompet. Mau bayar apapun, cukup pake Alipay. Tinggal scan barcodenya pake HP, udah deh otomatis bayarannya akan terpotong dari account bank yg kita hubungkan ke Alipay. Praktis kan? Ga cuma ke toko-toko besar atau mall, beli gorengan di gerobak pinggir jalan aja bisa bayar pake Alipay. Seriusan. Gua pernah hidup di China selama 4 tahun dan gua bisa jamin semua yg gua tulis ini bukan cuma mengada-ada.

Beli gorengan? Tinggal scan barcodenya...

Apalagi semenjak tahun 2013, Alipay sudah berintegrasi dengan aneka ragam aplikasi lainnya seperti Didi Taxi (semacem Gojek/Uber/Grab di China), Qunar, Ctrip (semacam Traveloka), dan lain sebagainya. Mau pesen tiket pesawat? Tinggal pake Alipay. Mau beli tiket bioskop? Tinggal pake Alipay. Mau booking restoran? Tinggal pake Alipay. Bahkan mau menyumbang uang ke panti asuhan atau palang merah juga bisa pake Alipay. Asik kan?

Tampilan Alipay China

Tahun gua denger, semenjak tahun lalu, Taobao dan Alipay sudah membuka cabang internasional lho, Mungkin tinggal tunggu waktu sampai orang di seluruh dunia bisa merasakan kemudahan seperti yg gua rasakan sewaktu tinggal di China hehehe.

(Bahkan terakhir kali gua ngerayain Imlek di China, Alipay juga udah menciptakan yg namanya "Angpao Virtual". Seperti apa sih Angpao Virtual itu? Kapan-kapan gua ceritain deh ya di blog wkwkwk)

Bulan Juni yg lalu, bulan terakhir gua di China, gua pernah nonton sebuah acara interview yg dihadiri oleh Jack Ma. Saat ditanya oleh presenter, apa sih yg menjadi motivasi dia untuk mendirikan Taobao dan juga Alipay? Jack Ma kurang lebih bilang begini, ini gua terjemahin secara bebas aja ya :

"Alasan saya mendirikan Taobao dan Alipay adalah karena saya ingin memberikan kemudahan berbisnis bagi rakyat China. Populasi rakyat China ada 1,3 Biliun, banyak banget, pemerintah China gak akan sangkut mensejahterakan semuanya. 

Confucius pernah berkata : Jangan berikan ikan kepada saudaramu yg kelaparan. Berikan ia seekor ikan, dan Anda hanya memberi ia makan untuk satu hari. Tetapi ajarkanlah ia untuk untuk menangkap ikan, dan seumur hidup ia tidak akan pernah kelaparan lagi.

Saya ingin membantu bangsa saya. Saya ingin membuat mereka semua jadi mandiri, menjadi pintar, menjadi seorang pengusaha. Karena itu, melalui karya saya, saya ingin memberikan mereka kemudahan dalam membuka usaha dan melakukan transaksi jual-beli."

Jadi, itulah Jack Ma. Dari sebuah kreativitas, yg disertai dengan niat yg mulia, lahirlah sebuah karya yg luar biasa, sebuah inovasi yg mampu menggerakkan dunia.

Pet War, salah satu board game hasil kreativitas generasi muda Indonesia

Apakah Indonesia punya orang-orang seperti Jack Ma? Oh tentu saja, negara kita punya banyak sekali anak-anak muda brilian yg punya kreativitas yg luar biasa. Ga usah jauh-jauh, lewat Instagram, Youtube, dan bahkan Bigo Live, kalian bisa lihat bahwa sebenarnya generasi muda kita itu kreatif banget. Sayangnya, sebagian dari mereka mungkin masih sibuk ngegalau soal cinta, masih sibuk ngerap ikut-ikutan gayanya gangsta-gangsta Barat, masih sibuk saling kepo dan saling menjatuhkan. Belom ada waktu untuk berpikir lebih jauh ke masa depan, belom ada waktu untuk menggunakan kreativitasnya demi memajukan bangsa dan negaranya.

Akhir kata, gua cuma mau bilang, bersyukurlah kalian tinggal di Indonesia, di negara yg memberikan kalian kebebasan untuk berekspresi dan berkarya. Gunakan kebebasan kalian secara bertanggung jawab, gunakan kreativitas kalian untuk hal-hal yg positif.

Ayo, generasi muda, kita sama-sama majukan Indonesia, berkarya demi kehidupan yg lebih baik.

Gua tutup tulisan kali ini dengan sebuah video karya Eka Gustiwana yg berisi pesan Pak Presiden Jokowi bagi kita-kita, para "pekerja kreatif" :



"Sampaikan optimisme, sampaikan yg positif, jangan hanya memikirkan diri kita sendiri"
~ Presiden Jokowi ~





Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang