Oke, di postingan kali ini, gua mau cerita sesuatu yang sedikit personal.
Tahun 2008-2010 bisa dibilang adalah masa paling kelam dalam hidup gua. Patah hati yang bertubi-tubi, gesekan dalam pergaulan, krisis identitas, dan situasi keluarga yang jauh dari harmonis, menyebabkan gua depresi berat. Di depan orang lain gua selalu jadi seseorang yang penuh canda dan tawa. Seringkali gua tersenyum, tapi sebenarnya hati gua saat itu seperti disayat-sayat. Gua sering ngerasa minder, emosi gua ga stabil, bete atau sedih tanpa alasan yang jelas, dan aneka pikiran negatif seperti niat untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri pun sering terlintas di kepala gua. Cuma beberapa orang-orang terdekat gua bisa merasakan aura negatif yang sering terpancar dari diri gua pada masa-masa itu.
Waktu itu kalo berantem sama orang di rumah, gua suka jerit-jerit histeris, nangis sambil ketawa-tawa ga jelas ala Jokernya Batman (sampe sekarang masih suka kejadian, kalo lagi stress berat, dunno why), jeduk-jedukin kepala atau nonjok-nonjokkin tembok sampe tangan berdarah, dan lain sebagainya. Pokoknya kalo gua lagi keluar errornya, parah banget deh. Udah ah jangan cerita banyak-banyak, malu, hahaha.
Isi hati gua waktu itu sering gua tuangkan di blog Friendster gua. Sumpah, waktu itu blog gua isinya 90% curhatan dan puisi ga jelas, dan 10% sisanya ocehan ga jelas. (Buat yang pengen baca, gua kasih salah satu samplenya di bawah ini, tapi resiko ditanggung sendiri ya wkwk. Gua sendiri ga berani sering baca-baca terlalu banyak, takut kebawa mellow dan jadi galau sendiri, teringat masa lalu)
Klik untuk memperbesar |
Tidak sedikit teman-teman terdekat gua yang berusaha "nolong" gua waktu itu, tapi banyak juga yang akhirnya capek sendiri karena gua susah dibilangin. Mereka berusaha merubah jalan pikiran gua, supaya gua bisa berpikir seperti mereka. Tapi percaya deh, orang yang lagi depresi itu keras kepala. Lebih gampang nyuruh tikus nari balet daripada nyuruh orang depresi merubah jalan pikiran. Akhirnya banyak yang nyerah, atau jadi males ngobrol sama gua. Ada juga yang tetap stay di sisi gua no matter what, dan sampai hari ini, gua bener-bener appreciate sama kesabaran mereka. Kalo ga ada mereka, mungkin gua udah berbuat banyak hal yang akan gua sesali di kemudian hari.
Anyway, kayaknya cukup deh cerita-cerita sedihnya. Nah sekarang, gua mau ngebahas inti dari postingan kali ini. Bagaimana sih cara gua waktu itu move on dan sembuh dari depresi gua?
Perlu gua tekenin di sini, yang bisa menyembuhkan diri kita dari depresi HANYALAH DIRI KITA SENDIRI. Teman atau tenaga ahli hanya bisa memberi saran/dukungan (untung waktu itu gua belom sampe tahap harus ke psikiater), tapi kalo mau sembuh, harus kita sendiri yang bertekad untuk sembuh. Karena penyakit ini munculnya dari dalam, akar penyakitnya adalah pola pikir kita yang negatif, jadi harus kita sendiri yang menyembuhkan diri sendiri, harus kita sendiri yang bangkit dan mengubah pola pikir kita.
Bagaimana akhirnya waktu itu gua berhasil mengubah pola pikir gua menjadi lebih positif? Well, kalo boleh jujur, waktu itu gua berubah bukan karena SATU hal yang besar atau SATU alasan yang kuat, melainkan karena RATUSAN hal/alasan sepele. Ya, sampe satu titik, akhirnya ratusan hal itu berakumulasi dan berhasil membuat gua merasa muak melihat diri gua yang terpuruk dan seolah-olah selalu minta dikasihani itu. Dan akhirnya gua pun memutuskan untuk bangkit, untuk keluar dari lubang self-loathing, berhenti mengasihani diri, dan mengambil alih remote kontrol kehidupan gua.
Gak, gua gak mau lagi menilai diri gua dari mata orang lain, dan gak, gua ga mau lagi membiarkan nasib mengarahkan jalan hidup gua. Gua yang harus ambil alih kemudi, dan mengarahkan hidup ini ke arah yang gua mau, gak peduli betapa kerasnya ombak dan betapa banyak rintangan yang harus gua terjang. Gua punya banyak potensi dan kemampuan yang belum gua gali, gua punya banyak minat/hobi yang ingin gua jalani, dan sejuta impian yang menanti untuk diwujudkan. Dan mulai hari itu, gua sendiri yang akan menentukan ke mana bahtera kehidupan ini mau gua arahkan.
Hal-hal apa saja sih yang waktu itu berhasil bikin gua move on dari keterpurukan gua? Baiklah, gua bakal share beberapa di antaranya di sini.
1. Cari tontonan yang ringan, ga perlu banyak mikir, dan bisa bikin kita banyak ketawa, misalnya : How I Met Your Mother, The Big Bang Theory, Kekkon Dekinai Otoko (j-dorama), Seto no Hanayome (anime), Hayate no Gotoku (anime), Mitsudomoe (anime), atau Nichijou (anime)
Percaya ga percaya, tertawa adalah salah satu obat yang paling baik untuk menghilangkan pikiran negatif dari otak
2. Cari hobi atau kegiatan yang kita sukai, membaca buku atau menonton film misalnya. Dengan adanya banyak film, buku, dan serial yang kita nanti-nantikan kemunculannya, hal itu akan membuat kita lebih semangat menyongsong hari esok. Contoh ekstrimnya, di saat kita lagi sedih dan berpikir buat menyakiti diri, terus tiba-tiba kita teringat bahwa akhir tahun ini Star Wars episode 8 bakal muncul...yang ada kita malah jadi sibuk googling tentang Star Wars, dan jadi lupa sama hal yang menyedihkan tadi. Well, setidaknya itulah yang sering gua alami, hehehe. Gua harus say thank you pada WWE, Kamen Rider series, Marvel/DC TV series, dan juga studio-studio anime yang terus menerus bikin tontonan menarik yang bikin gua jadi selalu menantikan hari esok karena ga sabar pengen nonton episode selanjutnya =)
Nonton WWE juga bisa bikin ketawa lho |
3. Luangkan waktu untuk quality time bersama diri kita sendiri dan manjakan diri kita dengan hal-hal yang kita suka. Have a good massage, makan makanan/minuman yang kita sukai (go to hell, diet), atau baca novel sambil ngopi di tempat yang cozy.
4. Alokasikan budget, dan luangkan waktu untuk pergi melihat dunia luar. Traveling itu ga selalu harus ke luar negeri kok, pergi ke tempat-tempat di sekitar kita yang belum pernah kita kunjungi. Pergi ke kafe/restoran baru misalnya, atau kalo nyetir, coba ganti rute, lewat jalan yang biasanya jarang kita lewati. Siapa tau kita gak sengaja bisa nemuin tempat yang menarik, toko buku tua atau toko barang antik misalnya.
5. Keluar dari zona aman dan perluas lingkup pergaulan kita. Lakukan hal-hal yang selama ini tidak berani kita lakukan. Coba cari teman baru lewat aplikasi pencari teman, penpalworld, atau hangout di tempat di mana kita bisa bertemu dengan orang-orang yang punya minat sama dengan kita. Waktu itu gua rutin ngebina pramuka, selain itu juga pernah ikutan book club, himpunan mahasiswa, english corner, pendalaman alkitab, seminar filosofi, dll. Gua juga aktif di beberapa forum/discussion board di Internet, komunitas blogging, dll. Pokoknya cari sebanyak-banyaknya teman yang bisa diajak ngobrol dan juga memperluas wawasan. Kalo memang gak punya komunitas pertemanan, kamu bisa mencari teman lewat aplikasi (Tinder misalnya) atau komunitas online (Reddit, Kaskus, Quora).
6. Punya lingkungan pertemanan yang baik dan supportif adalah salah satu hal yang paling penting. Sahabat-sahabat yang kita butuhkan bukanlah mereka-mereka yang selalu siap mendengar curhatan dan keluh kesah kita 24 jam, tapi orang-orang yang bisa mengajak kita melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan dan berarti. Jadi sukarelawan untuk kegiatan sosial misalnya, atau proyek bisnis kecil-kecilan (bikin parcel, seminar, dll), atau backpacking ke suatu tempat yang indah. Hal-hal tersebut akan membuat kita punya sense of achievement, yang akan meningkatkan kepercayaan diri kita.
7. Belajar memilah-milah pikiran. Jangan biarkan hal-hal negatif bercampur aduk dengan kegiatan kita sehari-hari. Misalnya, pada saat kita lagi kuliah, coba fokus dengan materi pelajaran, dan jangan memikirkan hal-hal lain. Pada saat sedang hangout bersama teman, cobalah menikmati kebersamaan kalian saat itu, jangan mikirin hal-hal lain. Bayangkan di otak kita ada sebuah lemari besar dengan puluhan laci-laci kecil tempat kita menyimpan aneka ragam masalah dan buah pikiran kita. Satu laci untuk satu masalah/buah pikiran. Dan pada saat beraktivitas, bukalah hanya laci yang berhubungan dengan aktivitas yang sedang kita lakukan. Jangan buka laci yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas kita, apalagi membuka semuanya sekaligus.
Bayangkan otakmu punya loker seperti ini |
8. Berhenti mengasihani diri sendiri. Di dunia ini, yang punya masalah, bukan cuma kita doank. Setiap orang punya masalah dan kekhawatirannya sendiri. Jangan berpikir bahwa diri kita adalah orang paling malang di dunia. Percaya deh, di luar sana, masih banyak orang yang nasibnya jauh lebih tidak beruntung daripada kita, tetapi mereka masih terus berjuang. Kalo kita tidak mau terus-terusan terpuruk, maka kita sendiri yang harus berubah.
9. Cari hobi atau bidang yang kita minati, dan buatlah sebuah karya NYATA di sana. Kadang langkah pertama memang yang paling sulit, memulai sesuatu hal atau kebiasaan baru memang tidak mudah, tapi setelah kita berhasil menjejakkan kaki, langkah kedua, ketiga, dan seterusnya menjadi lebih mudah. Waktu itu di awal tahun 2010 gua memutuskan untuk memulai sebuah blog baru di Blogspot, blog yang isinya lebih bermutu dan ditujukan untuk dibaca orang banyak, bukan cuma sekedar buku harian yang berisi curhatan tanpa arah. Gua baru berhasil rutin menulis di awal tahun 2011, tapi hasilnya? Sampai 7 tahun kemudian, blog ini masih exist dan sudah dibaca ratusan ribu orang. Malah gak sedikit orang yang nulis email/PM ke gua dan bilang "thank you, tulisan kamu sudah menginspirasi saya" Tuh kan? Yang kita butuhkan hanyalah keberanian untuk memulai dan kemauan untuk berkomitmen.
10. Awali harimu dengan sesuatu yang dapat memberikan energi positif. Berikut ini adalah beberapa hal yang biasa gua lakukan :
a) Berkaca di depan cermin lalu bilang sebuah kalimat pujian kepada diri sendiri, diulang sampai 10x.
b) Sambil boker, luangkan waktu 15 menit untuk membaca buku yang penuh kisah inspiratif atau yang bisa bikin kamu ketawa, misalnya Chicken Soup, Tuesday With Morrie, 101 Creative Notes by Yoris Sebastian, Kicau Kacau by Indra Herlambang, atau buku-bukunya Raditya Dika
c) Cari suatu kutipan inspiratif untuk menjadi motto kamu hari ini, kemudian tempel dengan stick-it di sudut laptop kamu, dan jangan lupa post di socmed, bagikan inspirasi positifmu kepada orang-orang yang mungkin membutuhkan
11. Dan last but not least, jadilah seseorang yang ringan tangan dan rela membantu orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan. Kita tidak perlu jadi seseorang yang sempurna kok untuk bisa membantu mereka yang membutuhkan. Berbuat baik kepada orang lain dapat menumbuhkan rasa puas dan penghargaan bagi diri kita sendiri. Siapa tau bibit baik yang kita tanamkan itu juga akan berbuah baik di kemudian hari. Remember, not everyone can be great, but we can always be kind.
Kurang lebih itulah beberapa dari hal-hal yang berhasil bikin gua sembuh dari depresi gua. Gua tidak bermaksud menggurui lho, hanya sekedar ingin sharing pengalaman hidup saja. Dan tentunya, semua itu tidak terlepas dari kesabaran keluarga dan sahabat-sahabat gua yang tidak pernah bosan untuk menghibur dan menasehati gua dengan cara mereka masing-masing. Kalau ada dari kalian yang kebetulan membaca postingan ini, gua cuma mau bilang terima kasih atas segala dukungan dan kesabaran kalian selama ini, terutama di masa-masa sulit itu. Tanpa kalian, tidak akan ada diri gua yang hari ini.
Sekian sharing gua hari ini. Semoga tips-tips yang gua bagikan di atas, bisa berguna bagi teman-teman pembaca sekalian, terutama bagi mereka-mereka yang sedang berjuang melawan depresi. Kalau kalian punya pengalaman seputar depresi, dan punya tips lain bagaimana menghadapinya, silahkan bagikan di kotak komentar di bawah ini. Sampai ketemu di postingan-postingan berikutnya ya. Stay tuned, tongkrongin terus Emotional Flutter =)
Komentar
Posting Komentar