Kemaren gua berulang tahun yg ke 29, hehehe.
Seharian itu gua ga ngapa-ngapain sih, cuma beres-beres rumah, nonton film di laptop, nulis blog, dan ngebalesin ucapan-ucapan selamat yg masuk hehe. Wah ternyata banyak banget yg masuk, kalo ditotal yg masuk lewat FB, Line, QQ, dan Wechat, bisa ratusan tuh jumlahnya, dalam berbagai bahasa pula. Gua baru sadar kalo gua punya banyak lingkaran pergaulan dan teman-teman yg udah lama ga disapa.
Gua kenal beberapa orang temen yg sengaja ga pasang notif ultah di Facebooknya karena mereka males sama kondisi kayak gini. Capek ngebalesin ucapan selamat satu persatu, apalagi dari orang-orang yg mereka ga begitu deket. Kalo gua mikirnya beda. Moment ini tuh jadi salah satu moment bagus untuk reconnect sama temen2 lama. Kalo ada temen atau kenalan yg ngucapin selamat ultah di socmed, selaen say thank you, gua juga akan tanya apa kabarnya dia. Dan dari situ, gua sama dia bisa lanjut ngobrolnya hehe. Akibat ngebalesin ucapan-ucapan selamat di socmed kemaren, gua berhasil bikin janji ketemuan dengan beberapa teman lama yg udah lama ga ketemu. Bukankah ini yg namanya berkat? Wkwk.
Anyway, di ultah yg ke-29 ini, gua melakukan banyak introspeksi soal hidup gua, dan gua sadar bahwa gua punya banyak kekurangan dan kebiasaan buruk yg harus diperbaiki. Melalui postingan ini, gua mau ngerangkum beberapa pelajaran hidup yg telah gua pelajari selama 29 tahun hidup di dunia ini. Semoga bisa jadi inspirasi buat temen-temen pembaca semuanya ya.
1. Lingkaran pertemananmu menentukan siapa dirimu.
Memilih bergaul dengan siapa bisa dibilang adalah salah satu pilihan paling penting di kehidupan lu, terutama di masa-masa umur 20-an. Kenapa? Karena pergaulan lu akan berpengaruh terhadap kesuksesan dan juga masa depan lu. Kalo misalnya lu suka traveling, banyaklah bergaul dengan orang-orang yg juga suka traveling. Kalo lu bergaulnya dengan orang-orang yg ga suka ke mana-mana, ya pada akhirnya lu juga ga akan ke mana-mana.
Memang bukan berarti dalam hidup kita segalanya harus tergantung pada teman, tapi hanya segelintir orang di dunia ini yg berani melakukan segala sesuatunya seorang diri. Ambil contohnya aja, coba di kalangan temen-temen pembaca sekalian, ada berapa orang sih yg seneng nonton ke bioskop sendirian? Pasti ga banyak kan jumlahnya? Manusia itu adalah makhluk sosial, dan dalam hidup kita, kita akan selalu butuh orang lain.
Secara langsung maupun tidak langsung, orang-orang yg ada di lingkaran pergaulan lu itu akan mempengaruhi diri lu : mempengaruhi gaya hidup lu, pola pikir lu, dan kebiasaan hidup lu. Contoh simpelnya, kalo lu sehari-hari bergaul dengan orang yg banyak mengeluh, lama-lama lu juga bakal jadi ikut-ikutan sering mengeluh karena secara tidak sadar, kebiasaan mengeluh itu tertanam sebagai hal yg wajar di dalam hidup lu. Karena itu banyaklah bergaul dengan orang yg bisa membawa perubahan positif di dalam hidup lu dan jauhi orang-orang yg hidupnya penuh dengan hal-hal negatif.
Ga usah jauh-jauh, coba lu liat timeline socmed lu, coba lu liat akun-akun twitter atau instagram yg lu follow, coba lu liat blog-blog yg ada di reading list lu. Mana yg bisa memberikan nilai positif buat lu, boleh lu keep. Sementara akun-akun atau blog yg tiap hari kerjaannya ngeshare berita rasis atau tidak bermutu, sebaiknya lu unfollow aja. Karena hal-hal negatif seperti itu selain bisa merusak mood, dalam jangka panjang juga bisa mempengaruhi pola pikir lu. Orang yg setiap hari kerjaannya baca artikel-artikel galau, akan terpengaruh menjadi mudah galau. Sementara orang yg setiap hari mengisi harinya dengan bacaan-bacaan positif, akan menjadi lebih optimis dan termotivasi. Setuju?
2. Belajarlah dari pengalaman orang lain
Pengalaman adalah guru yg terhebat, gua rasa kita semua setuju dengan pernyataan ini. Tapi orang-orang yg sukses, tidak hanya belajar dari pengalaman sendiri, melainkan juga dari pengalaman orang lain. Jaman belum ada Internet dulu (iya, gua lebih tua daripada Internet), kalo butuh mencari suatu informasi, kita harus tabah diam berjam-jam di perpustakaan, mencari-cari di antara rak-rak buku yg berdebu. Di era Internet ini, kita bisa dengan mudah mengakses segala informasi yg kita butuhkan. Apapun yg kita butuhkan, bisa kita temukan lewat Google. Kalopun ada hal yg benar-benar tidak kamu ketahui, kamu bisa bertanya ke pakarnya lewat forum-forum atau lewat Quora.
Jadi, manfaatkanlah kemudahan ini dengan bijaksana. Gua liat generasi muda kita masih banyak orang yg lebih milih jawab "Ga tau" daripada googling dan nyari jawabannya. Teknologi smartphone udah secanggih itu, kita bisa browsing di mana aja, kok masih males?
Banyak membaca adalah salah satu cara terbaik untuk belajar dari pengalaman orang lain. Memang kita belum pernah ke Negara A, tapi dengan membaca kisah perjalanan orang lain di Negara A, kita bisa mengetahui banyak hal tentang Negara A. Selain banyak baca tentang motivasi dan pengembangan diri, gua juga senang baca pengalaman hidup orang lain : tentang cinta, persahabatan, traveling, ataupun bisnis. Menurut gua, belajar itu adalah sebuah proses yg harus kita lakukan seumur hidup, bukan hanya sekedar untuk mendapatkan gelar. So, jangan mudah merasa puas dengan diri sendiri. Buka hati, kosongkanlah gelas lu, supaya gelas itu bisa terus diisi dengan pengetahuan-pengetahuan baru. Orang yg sukses adalah orang yg selalu merasa lapar, lapar akan pengetahuan baru, lapar akan pengalaman baru, lapar akan kehidupan yg jauh lebih baik.
Gua juga selalu lapar, makanya gua gendut #alibi
3. Jangan menilai diri lu dari mata orang lain
Manusia itu makhluk yg tidak pernah puas, dan apapun yg lu lakukan, lu tidak akan bisa memuaskan semua orang. Karena itu, tidak peduli sebaik atau sesukses apapun lu, akan selalu ada orang yg benci sama lu, akan selalu ada orang yg mengkritik lu, berusaha menjatuhkan lu. Apalagi kalo lu adalah seorang pencipta, entah pencipta lagu, tulisan, atau mungkin...perubahan.
Salah satu alasan kenapa Ahok mempunyai begitu banyak oposisi adalah karena dia banyak menciptakan perubahan. Manusia itu makhluk yg sangat tidak menyukai perubahan, apalagi di saat manusia itu sudah PW, sudah berada di posisi yg enak, sudah nyaman dengan rutinitasnya. Perubahan itu memaksa manusia untuk memulai lagi, membiasakan diri lagi, dan semua itu butuh usaha, makanya, manusia TIDAK SUKA PERUBAHAN. Dan jika kamu menciptakan perubahan, menciptakan inovasi, kamu akan banyak dibenci, banyak dihujat, banyak tidak disukai. Tapi tidak apa-apa, lakukan saja hal yg menurut kamu benar, dan jangan menilai dirimu dari mata orang lain.
Satu hal, mengkritik orang lain itu mudah, tapi di saat sang pengkritik itu disuruh bertindak, belum tentu ia mampu melakukannya lebih baik daripada orang yg ia kritik tersebut.
Terakhir dan yang PALING PENTING :
Jangan Lupa Bersyukur
Manusia itu memang makhluk yg tidak pernah puas. Sewaktu kecil, kita berharap ingin cepat dewasa. Setelah dewasa, kita berharap bisa kembali ke masa kecil. Sewaktu jomblo, sering sirik liat pasangan yg lagi mesra-mesraan. Setelah punya pacar, sering rindu akan kebebasan di saat masih sendiri. Banyak hal yg terlihat indah di saat kita tidak memilikinya. Setelah memiliki, kita baru mengerti : ternyata di saat kita memperoleh sesuatu, di saat itu pula kita pun kehilangan sesuatu.
Jadi ya jangan selalu sirik atau membandingkan diri dengan orang lain. Jika seseorang memiliki sesuatu yg lebih daripada yg kamu miliki, itu tandanya orang itu juga telah berkorban lebih atau telah membayar harga lebih untuk itu. Misalnya, dulu waktu gua dapet beasiswa kuliah ke luar negeri di blog, ada beberapa kenalan gua yg sirik dengan kesempatan yg gua miliki itu. Mereka tidak tahu, bahwa kuliah ke luar negeri itu juga banyak pengorbanannya. Misalnya, selama 4 tahun terakhir, gua banyak melewatkan pernikahan teman-teman baik gua. Selain itu, gua juga pernah diundang untuk ikut kopdar blogger atau ngisi acara talkshow, tapi gua ga bisa hadir karena gua ga ada di Indonesia.
Intinya, memang di China gua banyak dapet pengalaman baru, tapi di saat yg sama, gua juga kehilangan banyak kesempatan untuk mengembangkan karir. Sekarang gua masih sibuk cari kerja, bersiap-siap memulai karir, sementara temen-temen gua kerjaannya udah stabil, hidupnya udah mapan, udah nikah dan punya anak.
Hidup itu selalu tentang PILIHAN, dan gua ga nyesel dengan jalan hidup yg telah gua pilih ini. Gua bersyukur, gua diberikan kesempatan untuk mengalami hidup yg "berbeda" dari kebanyakan orang. Dan meskipun resikonya sekarang gua baru akan memulai karir di umur 29, gua bersyukur atas segala tantangan yg gua hadapi ini, karena ini tandanya Tuhan memberikan gua kesempatan untuk berusaha mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi dari saat ini.
Ya udah, segini dulu ya postingan kali ini. Semoga apa yg gua bagikan di sini, bisa berguna buat teman-teman pembaca sekalian. Ingat, tidak ada kata terlalu dini atau terlalu terlambat untuk memperbaiki diri. Pola pikir dan kebiasaan yg kamu tanamkan di masa umur 20an ini akan mempengaruhi kehidupan kamu di masa depan kelak.
Setelah membaca, jangan lupa tinggalkan komentar di bawah ini ya!
Sampai ketemu di postingan-postingan berikutnya, stay tuned!
Komentar
Posting Komentar