Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Di Ujung Jalan Itu

Temen-temen pembaca, kalian ada yg masih suka kontak sama mantan ga? Banyak orang yg bilang bahwa dua orang yg pernah saling mencintai itu tidak akan pernah bisa menjadi teman , menurut kalian bener ga sih? Gua mungkin adalah salah seorang yg tidak setuju dengan pernyataan di atas, karena itulah, sampai sekarang gua masih membina hubungan baik dengan mantan-mantan gua. Untungnya mantan gua ga banyak, cuma ada EMPAT , bayangin kalo ada 40...wihhh...bisa kurus gua kayaknya (kurus dompetnya, bukan perutnya wkwkwk). Anyway, berteman dengan mantan itu bukan hal yg mudah, tapi dalam kebanyakan kasus, gua yg inisiatif untuk rekonsiliasi duluan. Gua kubur dalam-dalam perasaan gua dan gua bikin mereka nyaman ngobrol sama gua tanpa bawa-bawa perasaan atau masa lalu...dan pada akhirnya, gua bisa dengan bangga bilang...saat ini semua mantan gua adalah sahabat gua. Di antara keempat mantan di atas, ada satu orang yg paling berkesan buat gua. Lina, mantan gua sewaktu SMA . Gua pacaran sama dia wakt

Life Advice for Someone One Year Younger

Terinspirasi dari blog ini Dear 27 year-olds.  Jangan pernah merasa diri sudah tua, no~no~no, kamu masih muda kok! Lakukanlah hal yg ingin kamu lakukan, selagi kamu masih bisa. Banyaklah membaca, belajar bahasa asing, pergi backpacking, kejarlah ilmu ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi, kuliah ke luar negeri, mengambil resiko, carilah kenalan sebanyak-banyaknya, ikutlah blind date, bertemanlah dengan orang asing yg kamu temui di jalan, belajarlah banyak hal baru, kencanlah dengan orang yg bukan tipe kamu, beranikan dirimu untuk jatuh cinta, beranikan dirimu untuk mencintai, beranilah untuk berkata "aku cinta padamu", ikutlah serta dalam acara amal dan bakti sosial, menyanyilah yg keras, beranikan dirimu untuk mengutarakan isi hatimu, tertawalah sambil perut kamu sakit... Nikmatilah hidupmu, setiap saat, setiap detik, live your life to the fullest... ...enjoy every moment for what it is, not what it could be. Regards, A 28 year-old. Versi bahasa Inggris : Dear 27 year-olds. 

Twenty Eight

Beberapa bulan yg lalu, waktu gua ngucapin selamat ulang tahun ke seorang sahabat yg saat ini umurnya sudah mendekati kepala tiga, gua mendapati bahwa dia tampak tidak begitu bahagia menghadapi hari ulang tahunnya tersebut. Dia bilang, tidak tahu sejak kapan mulainya, tapi ulang tahun kini sudah bukan lagi merupakan sebuah hal yg menyenangkan bagi dia. Buat dia, ulang tahun seolah menjadi sebuah reminder akan satu tahun yg telah berlalu dan juga reminder akan hal-hal yg belum dia capai di usia dia pada saat ini. Ambil contoh misalnya Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook. Dia usia kepala dua, Zuckerberg berhasil menjadi multi-milyuner, sementara sahabat gua ini di usianya yg hampir mendekati kepala tiga, nyicil beli mobil aja belum kesampean. Gua ngerti sih perasaan dia, gua yakin ga cuma sahabat gua seorang yg terkena krisis identitas di saat umur mendekati kepala tiga. Gua yakin di antara temen-temen pembaca sekalian juga banyak yg berpikir begitu...gua pun tidak jauh berbeda. Gua

Emotional Review : Attack On Titans Live Action

Shingeki no Kyojin Mengadaptasi manga/anime/game menjadi sebuah film live action bukanlah hal yg mudah, malah bisa dibilang akan menjadi jauh lebih sulit ketimbang membuat suatu film yg diadaptasi dari novel maupun script original. Sebut saja belasan film karya Uwe Boll, seorang sutradara Jerman yg terkenal karena telah menghasilkan belasan film hasil adaptasi dari game yg gagal total di box office. Apa sih kesulitannya? Pertama, mengemas cerita dari manga/anime/game yg biasanya cenderung panjang dan kompleks menjadi sebuah film berdurasi 90 menit bukanlah sebuah hal yg mudah. Kedua, sangat sulit bagi sebuah film "adaptasi" untuk memenuhi ekspektasi tinggi dari para fans dari anime/game yg diadaptasi tersebut. Jadi, di awal tahun 2000 dulu, banyak sineas yg anti menonton film hasil adaptasi dari manga/anime/game karena sebagian besar hanya akan mengecewakan. Namun fenomena tersebut mulai bergeser semenjak kesuksesan Resident Evil (2002) dan Azumi (2003) , disusul dengan In