Langsung ke konten utama

Live Beyond The Great Wall (Part 3)



Lanjutan dari part 2

5. Sinetron ala Mainland China

Ternyata ga cuma Indonesia yg acara TV nya dihiasi aneka sinetron picisan karya Mr.Punjabi dkk. Di China juga ada beberapa stasiun TV (terutama jam2 makan siang biasanya) yg hobi menayangkan sinetron yg kadang sampe bikin orang China nya sendiri geleng2 kepala saking absurdnya. Kebanyakan sinetron2 tersebut biasanya mengangkat tema patriotik seputar Second Sino-Japanese War, salah satu hal yg sering menjadi alasan mengapa orang China membenci orang Jepang.


Lah, kalo orang China benci orang Jepang, mestinya mereka seneng donk nonton sinetron yg menampilkan pesilat China mencabik2 tubuh prajurit Jepang? Ngga juga, karena :

1. Orang China juga punya selera tinggi, mereka menghargai film yg punya jalan cerita bagus dan sinematografi yg menarik. Mereka sering bilang gini ke gua : "Kalo memang segitu mudahnya menghabisi tentara Jepang, kok bisa perangnya berkelanjutan sampai 8 tahun lebih? Ini sinetronnya ga masuk akal, ga bermutu"

Kebanyakan sinetron ini memang jalan ceritanya absurd dan adegan perangnya terlalu dibuat2. Gua pernah nonton, ada satu adegan di mana seorang cewe China diperkosa ram2 oleh tentara Jepang, kemudian dengan beberapa anak panah yg ia temukan di saat diperkosa, ia menghabisi sepasukan tentara Jepang tersebut dengan mudah. What the? Videonya bisa diliat di sini, ga porno sama sekali kok, jadi jangan berharap terlalu banyak, hahaha.

Salah satu adegan sinetron patriotik China. Seorang pesilat mencabik2 tubuh tentara Jepang.

2. Ga semua orang China benci sama Jepang. Mereka tahu bahwa negara mereka sedang bersitegang dengan Jepang, tapi itu bukan berarti mereka harus ikut2an. Yg kebanyakan benci mati sama Jepang tuh biasanya adalah supir taksi, dll yg termasuk kategori orang2 kurang berpendidikan.Temen2 gua, yg mahasiswa, bilang gini "Yg kita benci adalah pemerintah Jepang, bukan orang Jepangnya." Orang2 yg berpendidikan tentunya sadar bahwa tidak semua orang Jepang tuh anti China. Jadi ya, biarkan masalah politik diurusin sama pemerintah dan politikus, rakyat sih ga usah ikut2an ribut, apalagi anarkis.


6. Sekolah di Hari Minggu?
Mungkin kalian pernah denger bahwa orang China tuh kadang hari Sabtu dan Minggu masih sekolah. Hal itu bener. Di China sini, gua pernah ngalamin, tapi tentu ada alasan di balik hal itu. Begini ceritanya...

Di China sini yg namanya hari libur tuh ga sebanyak di Indonesia, tapi sekali ada libur, biasanya lumayan panjang, sampe 2-3 hari malah ga jarang juga seminggu. Misalnya hari Rabu tuh hari besar, biasanya hari Senin dan Selasa juga ikut diliburin TAPI sebagai gantinya, pelajaran hari Senin dan Selasa tuh dipindah ke hari Sabtu dan Minggu sebelum libur. Ngerti kan maksudnya?



Mengapa demikian? Karena sebagian besar siswa di SMA dan universitas adalah perantau. Makanya di sini, sebagian besar pelajar SMA dan universitas tuh tinggal di asrama. Mereka datang dari kota2 kecil di sekeliling Ibukota Provinsi untuk kuliah. Analoginya, murid2 kebanyakan datang dari Garut, Tasik, Cianjur, Cirebon, dll untuk sekolah di Bandung, ibukota provinsi Jawa Barat. Karena itulah, pemerintah membuat sistem libur seperti ini supaya di saat libur, murid2 tuh bisa pulang kampung ke rumahnya yg jaraknya kurang lebih beberapa jam naik kereta.

Sebenernya sistem kayak gini tuh justru bagus, kalo menurut gua. Bayangin kalo liburnya cuma sehari, murid2 cuma bisa keluyuran di sekitar kampus doank. Tapi dengan dikasih waktu beberapa hari seperti ini, mereka jadi ada kesempatan untuk bisa pulang kampung ke rumah orang tuanya. Jadi, orang China bukan sekolah di Hari Minggu karena pemerintahnya sarap, tapi justru karena pemerintahnya peduli sama rakyatnya =)

Kalian setuju ga kalo sistem kayak gini diterapin di Indonesia untuk mengatasi fenomena "Hari Libur Kejepit"? Hehehe...



To be continued...

Oke, segini dulu ya postnya. Kalo reaksi pembaca bagus, besok2 gua lanjutin lagi artikelnya. Oya, temen2 pembaca semua, tolong bantu gua isi survey ini ya : Demografis Pembaca Emotional Flutter. 
Gua ingin lebih mengenal kalian supaya ke depannya bisa menghasilkan lebih banyak artikel menarik. Thanks banget untuk bantuannya...

PS : Sebagai bonus, ini gua sertain sebuah video tentang Shijiazhuang, kota tempat gua tinggal. Kali aja ada yg mau ke sini, hehehe...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang