Langsung ke konten utama

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

中国美食

Kalo denger kata "Chinese Food", makanan apa sih yang terlintas di otak kalian?
Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan?

Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut?

Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam Kuluyuk, dll aja jarang.

Lho? Jadi yang biasa kita makan di Indonesia itu apa? Ternyata yang kita sebut sebagai Chinese Food di Indonesia adalah masakan Guangdong (Canton) yang rasanya sudah disesuaikan dengan lidah dan selera orang Indonesia. Kalo kalian pergi ke Guangdong (Guangzhou, Hongkong, Macau, dll), kalian akan menemukan bahwa masakan di sana meskipun bentuknya mirip, tapi rasanya tidak sama seperti yang biasa kita makan di Indonesia.

Kalo begitu, masakan Chinese Food di daratan China tuh kayak gimana? Di postingan ini, gua mau cerita beberapa masakan dan snack "Chinese Food" ala China daratan yang akan jarang kalian temukan di Indonesia. Selamat menyimak! Ati-ati ngiler!

1. Ma La Tang 麻辣汤
中国美食

Malatang aka Sup Mala ini bentuknya mirip Mie Baso/Soto di Indonesia. Mie, aneka ragam bakso, dan sayuran, diseduh bersama kaldu super gurih, dan siap dimakan panas-panas. Meskipun Malatang ini sebenarnya berasal dari Sichuan, makanan yang satu ini dapat kalian temukan di seluruh penjuru China. Rasa dan bentuknya berbeda-beda, tergantung daerahnya (dan daerah asal pemilik restorannya)

Kalo Malatang yang berasal dari daerah Sichuan dan Hunan, kuahnya pedas dan mengandung huajiao (花椒), semacam biji lada yang bisa bikin lidah mati rasa. Makanya makanan ini dinamakan Malatang. Ma (麻) artinya mati rasa, La (辣) artinya pedas, dan Tang (汤) artinya sup. Kalo dari China utara, kuahnya kental dan rasanya tajam, agak manis, karena mengandung saus kacang (麻酱). Sementara kalo dari China selatan, kuahnya cenderung bening dan rasanya tidak begitu tajam. Pokoknya di tiap daerah beda-beda deh, karena rasanya disesuaikan dengan selera penduduk lokalnya.

中国美食
Huajiao


Malatang bisa ditemukan di kedai/restoran, bisa juga di warung pinggir jalan. Biasanya kita bisa pilih sendiri jenis mie, jenis bakso, dan jenis sayuran yang mau kita makan. Setelah selesai memilih, barang-barang yang kita pilih akan ditimbang dan kita bayar sesuai beratnya (biasa harganya sekitar 5 sampai 20 RMB) Barang-barang kita pilih itu kemudian akan direbus bersama kaldu yang sudah mereka siapkan, dan dalam 5-10 menit, sudah bisa dinikmati.
中国美食
Malatang di restoran

中国美食
Malatang di pinggir jalan


2. Ma La Xiang Guo 麻辣香锅
中国美食

Sama seperti Malatang, Malaxiangguo juga adalah masakan khas Sichuan, namun masakan ini kini dapat ditemukan di seluruh penjuru China. Cara makannya juga mirip sama Malatang, kita bisa pilih sendiri aneka ragam daging dan sayur yang mau kita makan. Tapi bedanya, kalo Malatang tuh direbus, Malaxiangguo ini ditumis. Barang-barang yang kita pilih tersebut akan ditumis dengan bumbu ala Sichuan. Rasanya biasanya agak tajam, berminyak, dan pedas.

Ada juga sejenis masakan mirip Malaxiangguo di mana kita tidak usah memilih sendiri jenis daging dan sayurnya, tapi sudah berupa sebuah masakan jadi. Biasanya yang seperti disebut Gan Guo (干锅). Gan Guo ini rasa dan jenisnya berbeda-beda, tergantung daerah (atau daerah asal yang punya restorannya hehehe). Kalo di Sichuan, mereka seneng bikin Gan Guo yang isinya usus babi (atau sapi) dan cabe yang besar-besar. Kalo di Guangxi, mereka seneng pake daging kodok. Makanan ini harganya beda-beda, antara 20 sampai 100 RMB seporsi, tergantung jenis rumah makannya.

中国美食
Gan Guo 干锅


3. Jian Bing 煎饼
中国美食

Makanan yang satu ini bentuknya mirip kayak Pancake atau Crepes yang biasa kita temukan di Indonesia. Cuma Jian Bing ini isinya bukan es krim atau selai buah, melainkan telur, aneka ragam sayur, daging, dan sejenis pangsit goreng berukuran besar. Makanan ini bisa ditemukan di seluruh penjuru Tiongkok, dan rasanya beda-beda tergantung daerahnya. Makanan ini biasanya dijual pada pagi hari, dan menjadi menu sarapan favorit para mahasiswa asing, terutama mahasiswa dari Indonesia. Mau tau kenapa? Soalnya harganya murah, hanya sekitar 4-6 RMB saja, hahaha.

Buat yang penasaran, bisa langsung simak video di bawah ini :



4. Shao Kao 烧烤
中国美食
Sumber
Shaokao adalah sejenis sate yang bisa ditemukan di seluruh penjuru China. Meskipun sama-sama sate, tapi rasanya berbeda jauh dengan sate di Indonesia. Jenis daging yang digunakan juga lebih beragam dibandingkan di Indonesia, selain sate ayam, sapi, kambing, babi, di warung shaokao kalian juga bisa menemukan sate bakso, sate cumi, sate ikan, sate kerang, sate daun bawang, sate brokoli, sate mantou, juga aneka sate ragam tahu dan jamur. Cara masaknya juga beragam, ada yang dibakar dengan arang, ada yang digodok dengan minyak, ada yang dikukus di dalam bara api, dan lain sebagainya. Harganya beragam, mulai dari 0.5 sampai 5 RMB per tusuk, tergantung rumah makannya. Semakin mewah tempatnya, semakin mahal harganya.

中国美食
Sate cumi, kentang, daging sapi, tahu, lotus, bakso, dll

中国美食
Sate daun bawang...enak gila!


Kalo orang Indonesia seneng nongkrong cantik di cafe ber-AC dan ber-wifi sambil main instagram, kalo orang China mereka seneng nongkrong di warung pinggir jalan sambil makan shaokao dan minum bir. Ya, shaokao ini adalah kudapan malam favoritnya orang-orang di China. Kalo di China kalian pergi jalan-jalan pada malam hari, kalian bakal melihat banyak kedai dan warung shaokao berjejer di sana dan hiruk pikuk orang-orang yang lagi nongkrong sambil makan shaokao. Contohnya, bisa simak video di bawah ini.



Waktu tahun pertama di China dulu, gua sempet di-pdktin sama cewe China lokal yang sekampus sama gua. Waktu dia ngajakin gua jalan, gua pikir kita bakal makan pizza atau cake gitu di kafe, eh ga taunya dia bawa gua ke warung di pinggir jalan. Kita duduk di kursi pendek (yang kalo di Indonesia biasa dipake duduk Ibu-Ibu yang lagi nyuci baju di pinggir sungai) dan meja kayu kecil, kemudian dia pesenin gua shaokao dan bir.

Waktu itu lagi awal summer dan meskipun malam hari udaranya lumayan panas, gua pikir gua ga bakal enjoy makan sate sambil panas-panasan di pinggir jalan, tapi ternyata gua SALAH. Ternyata makan shaokao, minum bir dingin, sambil ngobrol ditemani angin sepoi-sepoi, bikin badan gua jadi adem. Meskipun awalnya badan agak basah dan lengket karena keringat, tapi sejak saat itu, duduk di pinggir jalan dan makan shaokao adalah bentuk nongkrong yang paling gua sukai, ga peduli apapun musimnya.

Tiap kali liburan ke Indonesia, salah satu hal yang paling gua rindukan dari China adalah suasana makan shaokao di pinggir jalan. Meskipun kedai shaokao biasanya berisik, tapi gua sangat rindu suasana seperti itu. Suasana super carefree di mana kita bisa makan agak berantakan, sambil asik ngobrol sama temen. Mau ribut, ketawa-ketawa, bebas, ga ada yang marahin, soalnya orang-orang di pinggir kita juga semuanya lagi asik ngobrol dengan suara keras. Dan saking asiknya, kalo lagi makan shaokao, kita suka ga inget liat hape. Di jaman teknologi informasi di mana sebagian besar waktu kita biasanya didominasi oleh social media, siapa yang sangka bahwa makan shaokao bisa bikin kita lupa pegang hape?

Dan satu hal lagi yang bikin gua suka makan shaokao di pinggir jalan : di China sini, meskipun makan di pinggir jalan atau di pasar malam, ga ada gangguan pengamen atau pengemis. Sementara kalo kita makan di warung-warung pinggir jalan di Indonesia, beuh, 5 menit sekali pasti ada pengamen atau pengemis yang datang, silih berganti, bikin kita jadi ga betah lama-lama di situ.

中国美食
Suasana makan shaokao di pasar malam

中国美食
Bentuknya memang kurang indah, tapi rasanya...MUANTABBB


5. Sheng Hao 生蚝
中国美食

Shenghao atau Tiram Bakar adalah salah satu menu yang biasa dimakan bersama Shaokao. Di China sini, mereka punya peternakan tiram di mana-mana, jadi harganya lumayan terjangkau. Harganya sekitar 4 RMB per buah atau 45 RMB per 12 buah. Setelah dibumbui dengan aneka rempah, tiramnya tidak dikeluarkan dari cangkangnya, tapi dibakar di atas bara api bersama cangkangnya. Nanti kalau udah matang, di dalam cangkangnya akan ada sedikit kaldu bersama dari daging tiramnya. Rasanya segar dan gurih, dan katanya, bisa meningkatkan vitalitas serta daya tahan tubuh, bikin kita ga gampang sakit di saat pergantian musim. Masakan yang satu itu bisa ditemukan di warung shaokao di seluruh penjuru China, terutama di kota-kota yang dekat dengan laut.

Kurang lebih itu lah beberapa kuliner khas China daratan yang gua pernah gua makan, dan juga jarang ditemukan di Indonesia. Kalau suatu hari kalian ada kesempatan pergi ke China, jangan sampai melewatkan makanan-makanan di atas ya.

Masih ada ratusan jenis masakan khas China daratan super enak yang pernah gua makan, kapan-kapan gua ceritain deh di sini. Sampai jumpa di postingan-postingan berikutnya. Tongkrongin terus Emotional Flutter ya!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang