Langsung ke konten utama

Tips-Tips Mendapatkan Beasiswa ke China

dunhuang world is a book

Waktu gua kecil dulu, gua paling males kalo disuruh les Mandarin. Seriusan. Selain susah ngafalin nadanya, bentuk tulisannya yang kayak cacing itu beneran sukses bikin gua sakit kepala. Jadi, meskipun udah dipaksa les selama 3 tahun sewaktu di bangku SD, pada akhirnya cuma sedikit banget yg nempel di kepala gua. Dan sewaktu gua masuk kuliah, yang tersisa di kepala gua cuma satu kalimat "Wo ai ni" saja, sisanya hilang tanpa bekas. Gua pikir...ah buat apa belajar Mandarin? Ga ada gunanya. Lebih baik belajar Bahasa Inggris aja, toh katanya Bahasa Inggris itu bahasa internasional kan?

Seumur hidup gua ga pernah terpikir bahwa suatu hari nanti bakal kuliah, apalagi kerja di China. Tapi ya hidup manusia ga ada yg tau. Kalo kalian adalah pembaca setia blog gua, pasti udah ga asing sama kisah gua mengejar cinta sampai ke China donk? Ya, tahun 2011-2013 silam, gua mengalami kisah cinta terhebat di dalam hidup gua. 

Awalnya gua sekolah ke China cuma demi mengejar cinta, eh siapa yang nyangka bahwa ternyata gua bisa lanjut studi S2 di China dengan beasiswa full. Dan gua bisa bilang, masa-masa belajar bahasa dan S2 di China selama 4 tahun itu, adalah masa-masa paling indah di dalam hidup gua. Kemampuan dan kepribadian gua ditempa di perantauan. And the rest, as they say, is history.

Gua lulus S2 bulan Juli 2016, dan kemudian gua dapet kerjaan impian gua : jadi dosen di universitas bahasa asing di China.

beasiswa kuliah cina tiongkok


Bagaimana sih cara dapet beasiswa ke China?
Itu adalah pertanyaan yang paling banyak gua dapatkan dari para pembaca blog ini. Dan karena itu, melalui postingan kali ini, gua mau menjelaskan sedetil-detilnya.

Dalam satu dekade terakhir ini, orang-orang dari seluruh dunia berbondong-bondong pergi ke China untuk belajar Bahasa Mandarin. Menurut statistik Sina Weibo, pada tahun 2015, ada sekitar 53.000 pelajar asing dari 76 negara yang datang ke China untuk belajar Mandarin. Pemerintah China juga membagikan banyak sekali beasiswa setiap tahunnya. Menurut statistik Sina Weibo, pada tahun 2015 total ada sekitar 7000 jatah beasiswa yang dibagikan bagi pelajar asing yang ingin belajar Bahasa Mandarin atau melanjutkan studi di China.

Secara garis besar, beasiswa ke China itu dibagi ke dalam 4 jenis:

1) Beasiswa Confucius Institute
Beasiswa ini biasanya diberikan bagi siswa berprestasi (pemenang kompetisi Chinese Bridge misalnya) atau guru Bahasa Mandarin yang ingin memperdalam Bahasa Mandarin dan ilmu Pengajaran Bahasa Mandarin di China.

Sisi positif :
1) Beasiswa ini mengcover seluruh biaya studi di China (biaya kuliah + asrama + biaya hidup), dan para peraih beasiswa setiap tahunnya bakal dibayarin study tour gratis ke aneka tempat eksotik di China. 
2) Para peraih beasiswa yang sudah lulus pun bisa mencari pekerjaan sebagai pengajar Bahasa Mandarin melalui Confucius Institute yang tersebar di seluruh dunia.
3) Diadakan rutin setiap tahun. Jadi kalo tahun ini belom dapet, tahun depan bisa mencoba lagi.

Sisi negatif :
1) Syaratnya berat. Untuk apply S2 Pengajaran Bahasa Mandarin (2 tahun) misalnya, minimal harus punya sertifikat HSK 5. Setelah dapet beasiswa pun, di akhir tahun pertama kuliah harus lulus ujian HSK 6. Kalo ga lulus, beasiswanya diberhentikan di tengah-tengah. 
2) Di beberapa kampus terkenal, beasiswa ini diberikan dengan sistem eliminasi. Tahun pertama, ada 20 orang yang dapet beasiswa full misalnya. Di tahun keduanya, mungkin cuma setengahnya yang bisa lanjut dapet beasiswa full.

Kontak :
Saat ini, setau gua Confucius Institute di Indonesia belom punya website resmi. Kalo mau daftar, harus datang langsung ke kantornya. Yang di Jakarta ada di Universitas Al-Azhar, yang di Bandung ada di Universitas Kristen Maranatha.


2) Beasiswa CSC (Chinese Scholarship Council)
Beasiswa ini umumnya ditujukan bagi mereka yang ingin S1/S2/S3 di China. Ada universitas tertentu yang juga memberikan bonus 1 tahun belajar bahasa bagi mereka yang Bahasa Mandarinnya masih kurang baik.

Sisi positif :
1) Pilihan universitas + jurusannya banyak, dan kuotanya lebih banyak daripada beasiswa-beasiswa lainnya.
2) Beasiswanya full mengcover seluruh biaya studi di China (biaya kuliah + asrama + biaya hidup)
3) Ga pake sistem eliminasi, jadi selama nilai kamu bagus, tidak berbuat onar atau bolos berlebihan, beasiswa kamu terjamin lancar sampai lulus.
4) Boleh menyebrang jurusan. Misalnya kamu S1nya informatika, terus S2nya mau bahasa, boleh banget, asal mampu.
5) Diadakan rutin setiap tahun. Jadi kalo tahun ini belom dapet, tahun depan bisa mencoba lagi.

Sisi negatif :
1) Cara daftarnya agak ribet (baca sendiri di websitenya ya)
2) Saingannya banyak banget. Kalo mau pasti dapet, harus daftar lewat agen atau kenalan orang dalam di kampusnya.

Website :

3) Beasiswa Lokal/Provinsi
Beasiswa ini biasanya diberikan melalui kerjasama antara universitas Indonesia dan universitas China jadi semacam pertukaran pelajar gitu. Beasiswa ini biasanya diberikan hanya untuk "orang dalam", alias hanya untuk murid atau pelajar yang berada di bawah naungan institut tertentu. Kalo mau tau soal beasiswa ini, bisa tanya ke universitas yang ada fakultas Bahasa Mandarinnya atau ke tempat-tempat kursus Bahasa Mandarin.

Sisi positif :
1) Kemungkinan dapetnya besar, kalo kebetulan kalian berada di bawah sekolah/institusi yang mengadakan
2) Syaratnya mudah, bahkan kadang ga punya sertifikat HSK pun bisa dapet

Sisi negatif :
1) Biasanya jumlah beasiswanya tidak sebesar beasiswa lainnya, mungkin hanya cukup untuk mengcover biaya sekolah + asrama saja, biaya hidup sehari-hari harus nyiapin sendiri
2) Tidak adakan secara rutin, tapi bener-bener mengandalkan hoki

4) Beasiswa Swasta
Beasiswa ini biasanya adalah bentuk kerjasama perusahaan China dan perusahaan asing. 

Sisi positif :
1) Jumlah uang beasiswanya besar banget, bisa hidup foya-foya
2) Asramanya bagus banget, udah kayak hotel
3) Biasanya begitu lulus kamu bakal langsung dikontrak untuk kerja di perusahaan China/asing yang mensponsori kamu

Sisi negatif :
1) Jurusannya spesifik, biasanya malah kamu gak bisa milih, dipilihin sama yang menyelenggarakan beasiswanya
2) Kuotanya sangat terbatas, dan waktu kemunculannya tidak bisa diprediksi, jadi tergantung hoki banget.


Setelah membaca uraian di atas, tentunya sekarang kalian mengerti kondisinya. Yang paling besar kemungkinannya untuk bisa kamu dapatkan ya antara beasiswa no 1 atau no 2, TAPI syaratnya ga mudah, pesaingnya juga banyak. Jaman gua dulu sebenernya syaratnya lebih longgar daripada sekarang, tapi karena peminatnya juga semakin banyak, makanya sekarang jadinya lebih ketat syaratnya.

Cara terbaik untuk meningkatkan kemungkinan kamu mendapatkan beasiswa adalah dengan punya kemampuan dasar Bahasa Mandarin dan sertifikat HSK. Semakin tinggi level HSK yang kamu miliki, semakin besar juga peluang kamu mendapatkan beasiswanya. 

beasiswa kuliah cina tiongkok

Kalo pengen dapet beasiswa yang cuma untuk belajar bahasa doank, mending lupain aja. Yang mau belajar Bahasa Mandarin ke China tuh BUANYAK BANGET, ada ribuan orang dari segala penjuru dunia. Jadi beasiswa untuk program bahasa itu selain jumlahnya sangat sedikit (biasanya di univ-univ yang tidak terkenal), pesaingnya juga banyak banget. 

Kalo kamu pengen belajar Bahasa Mandarin di China, cuma ada dua cara
1. Jalur non-beasiswa alias bayar sendiri
2. Ambil paket beasiswa S1/S2/S3 plus belajar bahasa satu tahun

Tapi untuk mendapatkan beasiswa S1/S2/S3 juga bukanlah hal yang mudah kalo kemampuan Bahasa Mandarin kalian masih di bawah rata-rata, soalnya sertifikat HSK juga menjadi syarat dasar bagi kalian yg mau kuliah S1/S2/S3 di China.
S1 - minimal harus HSK 4
S2 - minimal harus HSK 5
S3 - minimal harus HSK 6

Bukannya kenapa, tapi kalian tuh kuliahnya di China lho, jadi sebagian besar kuliahnya pasti dibawakan menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar. Kalo kemampuan Mandarin kalian belom cukup, yang ada kalian cuma bakal bengong di kelas, gak akan ngerti apa-apa.


Jadi gimana donk?
Banyak orang yang curhat ke gua bahwa akhirnya mereka menemukan jalan buntu akibat kemampuan Bahasa Mandarinnya tidak cukup. Untuk itu, solusinya cuma ada dua,

Jalur normal
Daftar kursus Bahasa Mandarin dulu di Indonesia. Belajar yang rajin selama 1-3 tahun sampai bisa mencapai level minimum HSK yang dibutuhkan untuk daftar beasiswa S1/S2/S3. 

Jalur express
Belajar Bahasa Mandarin ke China dengan biaya sendiri selama 1-2 semester (6-12 bulan), baru kemudian apply beasiswa S1/S2/S3.

beasiswa kuliah cina tiongkok

Kenapa belajar Bahasa Mandarin harus sampai pergi ke China segala?
Memang apa bedanya sih belajar Bahasa Mandarin di Indonesia dan di China?
Well, faktor yang paling penting di saat kita belajar bahasa asing adalah LINGKUNGAN.

Kalo di Indonesia, kalian cuma belajar di tempat kursus doank. Selesai kursus, udah deh, lupa. Mau latihan ngomong juga mau latihan sama siapa? Kalopun ada orang yang ngajakin kita ngomong Mandarin, biasanya kita masih ngerasa kagok, malu, untuk buka mulut.

Kalo di China, kalian sehari tidak cuma belajar di kelas selama 3-4 jam. Di luar kelas pun, kalian akan TERPAKSA berbicara menggunakan Bahasa Mandarin. Mau ga mau, suka ga suka, harus ngomong pake Mandarin untuk bisa hidup! Efeknya, kemampuan Mandarin kalian akan maju dengan sangat pesat.

beasiswa kuliah cina tiongkok


Waktu pertama berangkat ke China dulu, gua bisa dibilang mulai belajar dari NOL. Selama di Indonesia memang pernah kursus intensif 2-3 bulan, tapi bisa dibilang GA KEPAKE karena begitu sampe sini, gua shock...anjir, orang China lokal kok ngomongnya CEPET PISAN??? Pada gak bisa Bahasa Inggris pula! Gua serasa jadi orang bisu tuli! (baca kisah gua mencari KFC dan McD di China)

Tapi ya, kemampuan gua meningkat dengan pesat.
Setelah 1 minggu, gua udah bisa belanja sendirian.
Setelah 3 bulan, gua udah bisa semua percakapan sehari-hari, udah berani traveling sendirian ke kota laen.
Setelah 6 bulan, gua udah bisa ngobrol dan bercanda pake Mandarin.
Setelah 1 tahun, ngomong denger baca tulis sehari-hari, semua lancar. Lulus HSK 4 dengan nilai nyaris sempurna.

Dan gua ga pernah MALU untuk buka mulut, meskipun pada awalnya grammar gua kacau balau. Kenapa? Karena gua gak sendirian. Di sini ada banyak temen dari mancanegara yang sama-sama belajar bareng gua. Toh yang Bahasa Mandarinnya tergagap-gagap bukan cuma gua seorang, hehehe, jadi cuek aja. 

Setelah berangkat ke China, gua juga baru menemukan bahwa bule juga banyak yang nggak bisa Bahasa Inggris! Jangankan orang Asia, orang Eropa Timur aja banyak kok yang gak bisa Bahasa Inggris. Akhirnya gua lebih banyak komunikasi sama orang negara lain pake Bahasa Mandarin daripada Bahasa Inggris.

Memang bener kata Laoshi gua, belajar satu semester di China tuh sama dengan belajar 3 tahun di negara sendiri.

beasiswa kuliah cina tiongkok

Salah satu hal seru lain yang bisa kalian temukan di saat sekolah di China adalah pertukaran budayanya. Seperti yang gua udah gua bilang di atas, satu dekade terakhir ini, orang-orang dari seluruh dunia tuh sekarang sedang berbondong-bondong pergi ke China untuk belajar Mandarin. Jadi, selama studi di China ini, kalian bisa berteman dengan orang dari banyak negara.

Selain belajar, biasanya di kampus akan ada banyak-banyak event pertukaran budaya, misalnya festival kebudayaan internasional di mana setiap pelajar diminta untuk membuka stand pameran dan memamerkan budaya serta menjual makanan khas negaranya. Salah satu pengalaman menarik dan gak terlupakan yang pernah gua alami adalah waktu kita diminta pake baju sinterklas dan berkunjung ke panti asuhan. Pokoknya banyak deh cerita-cerita seru yang gua alami selama kuliah di China.

beasiswa kuliah cina tiongkok

Jadi, buat kalian yang memang serius, niat, mau melanjutkan studi ke China dan memperlancar Bahasa Mandarin, ya mulailah belajar Bahasa Mandarin dari sekarang. Menurut survey, pengguna Bahasa Mandarin di seluruh dunia itu jumlahnya sekarang ga kalah banyak sama pengguna Bahasa Inggris. Apalagi, Bahasa Mandarin pada tahun 2015 sudah ditetapkan menjadi salah satu BAHASA INTERNASIONAL oleh PBB. 

Bisa Bahasa Mandarin itu banyak banget keuntungannya. Setiap hari gua liat banyak banget lowongan kerja yang berhubungan dengan Bahasa Mandarin yang bertebaran di grup-grup Whatsapp dan LINE. Ga cuma jadi penerjemah, banyak banget posisi-posisi tinggi yang ditawarkan bagi orang-orang yang bisa Bahasa Mandarin.

Selain bikin kita gampang cari kerja, kemampuan Bahasa Mandarin itu bisa menjadi daya jual tersendiri. Temen gua pernah ada yang cerita sama gua bahwa di perusahaan internasional tempat dia bekerja, fresh graduate yang bisa Bahasa Mandarin itu gaji awalnya bisa dua kali lipat fresh graduate lainnya.

Jadi tunggu apa lagi?

beasiswa kuliah cina tiongkok


Oke segitu dulu ya postingan kali ini. Semoga apa yang share gua di sini bermanfaat buat temen-temen pembaca semuanya.

Tambahan Info
Di Nanning (provinsi Guangxi, Tiongkok) lagi ada universitas yang ngasih promo harga murah untuk orang Indonesia yang mau belajar Mandarin lho. Universitasnya juga lumayan terkenal, ranking 70 dari 2500 universitas di seluruh China. Kalo ada yang tertarik untuk kuliah S1/S2/S3 atau belajar Bahasa Mandarin ke China, bisa kontak gua di keppi_kun@yahoo.com atau +8618269000643 (Whatsapp)

Pendaftaran ditutup tanggal 1 July 2017. Kuota terbatas. Serius only.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang