Langsung ke konten utama

Me and My Thai Girlfriend : Mengatasi Kejenuhan

Jiuzhaigou, Sichuan / October 2015

Postingan ini terinspirasi dari komentarnya Safira Nys di postingan sebelumnya. Terima kasih untuk inspirasinya ya =)


Waktu gua jomblo dulu, seperti halnya jutaan jomblo ngenes lain di bumi Indonesia ini, gua sering banget ngeluh soal betapa sulitnya mencari pacar. Sedih karena ditolak, merana karena cinta bertepuk sebelah tangan, galau karena di-Friendzone, dan lain sebagainya. Di dalam otak gua, gua selalu berandai-andai bahwa mungkin setelah punya pacar nanti, hidup gua yg merana ini akan berubah, semua kehampaan ini akan lenyap karena dimaknai oleh cinta, semua air mata akan hilang digantikan oleh bunga-bunga indah yg bermekaran.

Tapi ternyata GUA SALAH, kawan.
Yg namanya pacaran itu, ternyata tidak sesimpel yg kita bayangkan.

Buat pembaca baru blog ini, gua mau cerita sedikit ya. Pacar gua itu orang Thailand, seorang cewe cantik bernama Lily. Kita saling bertemu waktu gua lagi S2 di Guilin, China. Sebenernya ini bukan pertama kalinya gua pacaran sama orang asing (sebelumnya pernah sama cewe dari China dan Russia) tapi sahabat-sahabat gua heboh banget waktu denger gua jadian sama orang Thailand.

Pertanyaan yg paling banyak mereka lontarkan ke gua adalah :

-------------------------------
Dia : Ven, lu YAKIN cewe lu tuh CEWE BENERAN? Ati-ati lho...
Gw : Yakin lahhhh...
Dia : Tau dari mana lu? Udah pernah liat dalemnya gitu?
Gw : Ya belom lah, gila! Tapi dia ga ada jakunnya kok, gua udah pastiin...
Dia : Eits, belom tentu! Di sana kan operasi plastiknya jago, gua denger bencong di sana sampe lebih cantik daripada cewe tulennya!
Gw : Errr...*speechless*
Dia : Ati-ati lho, Tar malem pertama, pas lu mau "buka segel", taunya dia punya anu gimana?
Gw : AH TAEK LO SEMUA! UDAH LAH JANGAN BIKIN GUA MAKIN PARANOID! BERISIK, BERISIK, BERISIK!
-------------------------------

Tapi ya, sekarang gua dan Lily udah jalan hampir 3 tahun. Dan gua 99% yakin dia itu cewe tulen, hehehe. Doain aja ya, semoga gua ga salah.

Anyway, pacaran bisa sampe 3 tahun itu bukan lah yg mudah lho. Gua pernah baca suatu buku (lupa judulnya) yg bilang bahwa masa jenuh orang pacaran itu terjadi setiap 8 bulan sekali. Dan seiring bertambah panjangnya umur pacaran kalian, rasa jenuh itu akan semakin kuat. Makanya jangan aneh kalo lihat pasangan yg sudah pacaran bertahun-tahun malah akhirnya putus. Justru semakin panjang umur pacaran kalian, resiko putus karena jenuh itu semakin besar.

Hubungan gua sama Lily pun tidak terlepas dari yg namanya rasa jenuh, apalagi kita tiap hari selalu ketemu : kuliah bareng, makan bareng, dan lain sebagainya. Kadang-kadang gua juga ngerasa jenuh banget, tiap hari ketemu dia lagi, dia lagi. Sampe ada kalanya, meskipun barengan tapi kita saling diem-dieman karena kehabisan topik pembicaraan.

Terus gimana caranya mengatasi rasa jenuh itu?

Caranya cuma satu...putar otak dan selalu isi hubungan lu dengan hal-hal yg baru, misalnya...

A) Gua dulu kalo nonton film serial kayak Game of Thrones, How I Met Your Mother, Agents of SHIELD dll tuh nontonnya sendirian. Nah, semenjak 2 tahun yg lalu, gua selalu ajak Lily nonton bareng sama gua. Nontonnya pake subtitle Inggris, jadi dua-duanya sama-sama ngerti. Selain menjadi kesempatan buat gua dan dia melewatkan quality time bersama-sama, kegiatan nonton bersama ini juga menambah bahan obrolan gua dan dia. Kalo lagi butek, ga tau mau ngomong apa, ya kita ngobrolin soal film aja, hehehe.

B) Setiap bulan, gua dan Lily rajin nabung sebagian uang beasiswa kita. Terus kita bikin target, setahun minimal kita pergi traveling dua kali. Sebelum pergi traveling, kita bikin rute perjalannya sama-sama, itung budgetnya sama-sama. Terus kita bagi tugas, gua booking tiket kereta dan pesawat, dia booking hotel. Jadi yg seru dari traveling itu tidak hanya perjalanannya, tapi saat persiapannya. Dalam hal yg traveling, gua dan Lily terbukti merupakan sebuah tim yg kompak. Selama 3 tahun gua dan dia di China, kita udah pernah pergi ke lebih dari 20 tempat di seluruh penjuru China. Mulai dari kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai, ke tempat-tempat jauh nan eksotik seperti Zhangjiajie (pegunungan yg jadi inspirasi James Cameron saat membuat film Avatar) dan Jiuzhaigou (Lembah Sembilan Warna), sampai ke tempat-tempat yg jarang didatangi orang seperti Harbin (yg suhunya minus 35 di dekat perbatasan Russia) dan Shangri-la (kota di dekat perbatasan dengan Tibet yg tingginya 4800 di atas permukaan laut)

Intinya, coba rancang suatu kegiatan yg bisa kalian lakukan berdua. Piknik dan hunting selfie bareng misalnya? Atau pergi kuliner bareng? Sesuaikan sama hobi lu dan pasangan lu juga. Gua kenal sepasang kekasih yg kegiatan favoritnya adalah hunting Pokemon bareng, ada juga sepasang kekasih yg kalo pacaran suka maen game online bareng-bareng. Semua itu sah-sah, asalkan lu dan pacar lu bisa enjoy dan spend quality time bersama-sama.

Harbin / January 2016

Shangri-la / April 2015

C) Meskipun sudah punya pacar, tapi jangan lupa untuk selalu memperluas pergaulan dan juga mengisi hidup lu dengan segudang prestasi. Selain kuliah, di Guilin gua juga aktif ikut berbagai macam kegiatan di kampus, misalnya jadi ketua Himpunan Mahasiswa Internasional, aktif di PPIT (Perhimpunan Pelajar Indonesia-Tiongkok), lomba karaoke, lomba pidato, dan lain-lain. Apa manfaatnya? Jadi saat gua bareng Lily, gua punya banyak cerita untuk diceritain hehe. Tadi siang di himpunan ngerjain apa aja, terus ada gosip-gosip terbaru apa di kampus, dll.

Lumayan kan ide-idenya? Semoga yg gua ceritain di sini bisa bermanfaat buat temen-temen pembaca. Buat mereka-mereka yg lagi jenuh, saran gua cuma satu : terus putar otak dan buatlah hubungan kalian tetap fresh dan penuh hal-hal baru. Memang tidak semua hal melulu harus dijadikan rutinitas, nanti malah jadi bosen, tapi kadang sedikit rutinitas itu perlu.

Oke segini dulu ya cerita soal hubungan gua ma Lily. Setelah baca, jangan lupa tulis komentar di bawah ya, soalnya komentar-komentar dari kalian semua adalah sumber inspirasi menulis gua, hehehe.

Terima kasih buat Safira Nys dan teman-teman pembaca lainnya yg selalu setia berbagi inspirasi dengan gua hehehe. Di postingan-postingan selanjutnya mungkin gua pengen cerita soal kendala bahasa dan juga soal LDR.

Tongkrongin terus Emotional Flutter ya! Stay Tuned.

PS : Kalo memang lu mencintai seseorang, pertahankanlah dia dengan segala kemampuan yg lu miliki. Jangan pernah menyia-nyiakan cinta yg datang dalam hidupmu, karena yg namanya penyesalan itu selalu datang terlambat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang