Langsung ke konten utama

Kiat-Kiat Memilih Jurusan Kuliah ALA Emotional Flutter

Sumber gambar : nyunyu.com

Gua liat kayaknya jaman sekarang di kalangan anak muda ada 3 masalah utama yang paling hangat dibicarakan

1) All about Jomblo
Termasuk gagal move on, kena friendzone, PHP, dan lain sebagainya. Oya, patah hati ga termasuk ya karena patah hati itu kesannya so 90's gitu deh

2) "Perkebunan"
Kenapa wortelku begini? Kenapa timunmu begitu? Aku boleh liat pepaya punya kamu ga? Kalo singkong aku dimasukin ke keranjang punya kamu, keranjangnya bakal tambah besar ga? Di mana aku bisa cari gambar cabe-cabean 17 tahun yg hot? Dan lain sebagainya. You know what I mean.

3) Milih jurusan kuliah

Yg no 1 udah sering gua bahas di blog ini. Yg no 2 juga pernah gua bahas beberapa kali, tapi ga berani sering sering ngebahas karena gua ga mau blog Emotional Flutter ini suatu hari halamannya berubah jadi putih dan bertuliskan "Internet Positif"  Nah, yang no 3 ini udah pernah gua singgung beberapa kali dalam postingan-postingan terdahulu, tapi belum pernah gua bahas secara khusus.

So, oke deh, di postingan kali ini, gua akan berbagi kiat-kiat memilih jurusan kuliah berdasarkan pengalaman gua pribadi. Are you readdyyyyyy???

TAK-DUNG-CES *minjem drum tetangga*

Milih jurusan kuliah itu gampang-gampang susah, kalo menurut gua. Gampang kalo kamu mengenal diri kamu sendiri dan punya visi misi yg jelas akan masa depan kamu. Tapi masalahnya, remaja mana sih udah sudah mengenal dirinya sendiri dan punya visi misi yg jelas akan masa depannya? Hanya segelintir orang yg cita-cita masa kecilnya tidak berubah setelah ia tumbuh dewasa, apalagi setelah mendengar bahwa kuliah kedokteran itu biayanya mahal banget dan bahwa cewe-cewe jurusan sastra n ekonomi *uhuk* itu cantik-cantik *uhuk*

Ada yg bilang, memilih jurusan itu adalah urusan hidup dan mati, sama halnya seperti urusan memilih pasangan hidup, benarkah? Benar sekali, karena jurusan yg kamu pilih ini adalah bidang yg akan kamu tekuni MINIMAL 4-5 tahun ke depan dan MUNGKIN akan jadi faktor utama yg menentukan ke mana hidup ini akan kamu bawa. Jadi ya, sebisa mungkin, berusahalah memilih jurusan yg kamu sukai, karena jurusan ini adalah pasangan hidup kamu minimal selama 4 tahun kamu kuliah di S1.

So, sebagai seorang yg sudah kenyang makan garam di dunia persilatan dan perkuliahan, berikut ini adalah beberapa tips yg bisa gua berikan buat temen-temen semua yg lagi, pernah, atau akan galau mengenai masalah milih jurusan kuliah ini :

PERTAMA dan yg paling utama, pahamilah bahwa jurusan yg lu pilih TIDAK menentukan profesi lu. Oke, pernyataan pertama ini mungkin agak kontroversial kedengerannya, tapi ini gua bukan asal ngomong. Ilmu yg lu pelajari di kuliah BELUM TENTU nantinya bakal kepake di dunia kerja. Seriusan. Gua kenal orang yg kuliahnya jurusan arsitek, terus kemudian setelah lulus akhirnya jadi karyawan bank. Ada juga yg kuliahnya jurusan penerbangan, terus setelah lulus hanya jadi cuma jaga toko, nerusin bisnis toko bahan bangunan punya orang tua. Ada yg kuliahnya informatika, terus akhirnya jadi jurnalis. Ada juga yg kuliahnya teknik sipil, ujung-ujungnya jadi guru yoga. Yg paling gila, gua kenal yg awalnya kuliah jurusan matematika, ujung ujungnya jadi pramugari.

Jadi apa kesimpulannya? Pada saat, menentukan jurusan kuliah, lu jangan mikirin NANTINYA MAU JADI APA tapi LU PENGEN BELAJAR ILMU APA. Karena ilmu yg lu pelajari itu belum tentu nantinya bakal jadi mata pencaharian lu, belum tentu, tapi pola pikir, profesionalitas, idealisme, pengetahuan, ilmu hidup, dan koneksi yg lu dapetin selama kuliah, itulah yg akan jadi modal lu seumur hidup. Jadi, jangan milih jurusan dengan pertimbangan nantinya bakal cepet BALIK MODAL atau ngga, tapi pilihlah jurusan di mana kamu bisa MENGEMBANGKAN DIRI.

Terserah kamu mau belajar apa, di jurusan mana, jika kamu punya ketertarikan di bidang tersebut dan jika ilmu yg kamu pelajari itu bisa membuat kamu menjadi seseorang yg lebih baik. Camkan itu.

Ada yg bilang bahwa ada ilmu-ilmu "tertentu" yg bisa dipelajari secara otodidak dan tidak perlu kuliah, misalnya bahas atau desain. Menurut gua, semua itu BULLSHIT. Kenapa? Karena yg namanya sebuah profesi itu tidak hanya terdiri dari ilmu, tetapi juga disiplin ilmu. Mau jadi seorang desainer misalnya, kamu dituntut tidak hanya mampu membuat desain, tapi kamu juga harus mempunyai banyak pengetahuan tentang desain dan yg tidak kalah penting, kamu juga harus mempunyai attitude dan profesionalitas sebagai seorang designer. Ga boleh menjiplak karya orang misalnya, terus kalau bikin desain ga boleh sembarangan ambil gambar dari Internet karena bisa kena masalah royalti, dan lain sebagainya.

Darimana belajar mengenai hal ini? Dari kuliah. Karena kuliah yg baik itu tidak hanya mengajari kamu pengetahuan dan skill, tapi juga mendidik kamu secara moralitas. Di samping itu, di saat kamu kuliah, kamu akan kenal dengan banyak rekan sejawat dan juga mendapatkan banyak koneksi di bidang yg kamu tekuni itu.

Yup, salah satu yg paling penting dari kuliah itu adalah LINGKUNGAN dan juga KONEKSI. Lingkungan akan membentuk pola pikir kamu dan koneksi akan memdalam pemahaman kamu dan memperluas wawasan kamu. Penasaran gimana caranya orang bisa dapet banyak orderan job, internship, ataupun beasiswa? Dari koneksi. Darimana dapet koneksi? Dari lingkungan pergaulan dengan rekan-rekan sejawat. Kedua hal inilah yg tidak akan kamu dapatkan kalau kamu hanya les atau kursus.


KEDUA
Kalo boleh minta saran orang tua, saudara, atau teman, tapi pada akhirnya, KAMU lah yg harus MENENTUKAN PILIHANMU. Kenapa? Kalo kamu sendiri yg memilih suatu jurusan, terus ternyata kamu ga suka, paling-paling ujungnya kamu hanya akan menyalahkan diri kamu sendiri. Tapi kalo kamu kuliah di suatu jurusan atas dasar suruhan orang tua, padahal kamu sama sekali tidak suka atau tertarik dengan jurusan tersebut, dan kemudian hal itu membuat nilai kamu jeblok...pada akhirnya kamu akan menyalahkan kedua orang tua kamu atas kegagalan kamu tersebut. Dan tidak ada hal yg lebih menyedihkan di dalam hidup daripada jika seseorang dendam kepada orang tua sendiri atas kegagalan di dalam hidupnya.

So, apapun yg terjadi, pastikan jurusan yg kamu pilih adalah pilihan kamu buat sendiri. Ini hidup kamu, masa depan kamu, dan kamu lah yg harus menentukan ke mana hidup ini akan kamu bawa. Bukan orang tua, bukan orang lain. Bagaimana kalo misalnya kamu suka dengan suatu jurusan, tapi orang tua kamu ga setuju kamu memilih jurusan tersebut? Hanya ada dua jalan keluar dalam kasus ini, yaitu :
1) Berusaha meyakinkan orang tua kamu. Kalo perlu, ajak mereka nonton acara TV yg berkaitan dengan jurusan kamu, atau bahwa minta tolong seorang pakar di bidang yg kamu minati itu untuk bicara kepada orang tua kamu.
2) Cari beasiswa. Kamu ga bisa ngelawan orang tua kalo mereka yg harus bayar uang kuliah kamu. Tapi akan beda halnya kalo kamu bisa dapetin beasiswa di jurusan yg kamu inginkan, dengan usaha kamu sendiri.


KETIGA
Ketahuilah bahwa :
1) Tidak ada jurusan yg "tidak bonafit" karena tidak peduli ilmu atau keterampilan apapun yg kita pelajari, ilmu atau keterampilan itu baru bisa jadi sesuatu yg menghasilkan apabila kita menekuninya dengan serius.
2) Tidak ada jurusan yg "bisa bikin kamu cepet kaya lebih cepat daripada orang lain" karena kesuksesan itu adalah hasil dari kerja keras dan juga keberuntungan. Percaya deh, tidak semua orang yg kerja keras bisa kaya dalam waktu singkat. Don't work hard, work smart.
3) Yg paling penting. Tidak ada jurusan yg MUDAH. Kuliah di jurusan apapun, semuanya butuh niat, tekad, usaha, dan kerja keras.

Jadi intinya jangan percaya kata orang kalo kamu kuliah jurusan A itu bisa cepat kaya, sementara kuliah jurusan B itu jaminan hidup miskin di masa depan. Belum tentu. Meskipun kamu kuliah di jurusan yg katanya "bonafit", "cepet kaya", dll, tapi kemudian kamu males, belajarnya ga serius, dijamin ujung-ujungnya ilmu yg kamu pelajarin itu ga kepake dan ujung-ujungnya kamu cuma jadi tukang becak atau agen MLM. Tidak ada jalan pintas untuk jadi kaya, semua juga harus kerja keras.

Jaman gua kuliah dulu juga beredar sebuah stereotype bahwa jurusan desain dan sastra itu tergolong jurusan yg "MUDAH" dan kuliahnya "SANTAI". Ngaco!
Gua dulu kuliah di DKV dan di semester pertama aja gua minimal seminggu sekali begadang ga tidur semaleman! Siapa yg bilang gampang? Siapa yg bilang santai? Cobain aja sendiri kalo ga percaya.
Ga ada jurusan yg gampang dan kuliahnya santai. Semua jurusan punya kesulitan dan kendalanya masing-masing. Mau kuliah yg mudah dan santai? Beli ijazah aja, ga usah kuliah.

Ingat jaman udah maju,  profesi-profesi seperti desainer, fotografer, penari, dll yg dulu dipandang sebelah mata, sekarang jadi profesi yg tidak bisa dianggap remeh. So, walaupun orang tua kamu ga setuju di saat mendengar kamu mau kuliah di bidang-bidang tersebut, (karena di jaman mereka muda dulu teknologi belum semaju sekarang) kamu harus terus berusaha meyakinkan mereka karena nantinya kamulah yg akan menggunakan ilmu tersebut di dalam hidup kamu, bukan mereka.

KEEMPAT
Kenalilah minat dan bakat kamu.

Apa sih yg kamu suka? 
Sehari-hari biasanya kamu melakukan apa di waktu luang? Apa sih hobi yg kamu tekuni? Kalo ngobrol dengan orang, biasanya kamu suka ngobrolin tentang apa? Kegiatan apa yg biasanya bisa berjam-jam kamu lakukan tanpa merasa bosan?

Apakah impian kamu?
Waktu kecil, cita-cita kamu apa? Bagaimana dengan sekarang, apakah cita-cita tersebut masih sama ataukah sudah berubah? Apakah kamu punya target atau tujuan di dalam hidup yg ingin kamu raih?

Ga usah pikirin nantinya kamu mau kerja jadi apa, tapi kamu boleh bayangkan kira-kira nantinya kamu kerja yg kayak gimana? Seharian di labotarium melakukan analisis, atau bertemu dengan aneka ragam orang di lapangan? Jadi karyawan di perusahaan besar yg kerjanya nine to five setiap hari, atau jadi bos atas diri kamu sendiri dan punya jam kerja yg fleksibel. Kerja di depan microskop, komputer, , atau lensa kamera? Kerja di tambang minyak tanah di laut lepas, atau melenggak-lenggok di atas panggung? Hal-hal tersebut mungkin bisa jadi pertimbangan kamu di saat memilih jurusan, meskipun tidak 100% pasti kamu akan menjalani kehidupan persis seperti yg kamu bayangkan.

Kamu boleh ikut tes bakat / psikotes untuk mengenal bakat dan minat kamu, tapi jangan 100% dijadikan patokan karena pada akhirnya, yg mengenal baik bakat dan minat kamu hanyalah diri kamu sendiri. Hasil tes bakat gua dulu menyarankan gua untuk jadi antara psikolog atau diplomat, tapi pada akhirnya gua kuliah S1 di DKVdan S2 di Bahasa Mandarin, dan gua bahagia akan semua itu. Oke, gua mungkin memang punya bakat jadi psikolog karena gua bisa membaca sifat orang, tapi bakat itu kan bisa diterapkan dalam bidang lain? Tulis menulis dan advertising, misalnya =)

Ga usah takut apabila kamu merasa diri kamu belum punya cukup pengetahuan dan kemampuan yg berkaitan dengan bidang yg akan kamu pelajari tersebut. Kamu KULIAH itu untuk BELAJAR. Ga harus jago gambar dan super kreatif untuk bisa masuk jurusan desain misalnya (baca tulisan gua yg satu ini untuk info lebih jauh), karena kemampuan menggambar dan kreativitas itu akan kamu pelajari pelan-pelan sambil kamu kuliah. Begitu pula dengan jurusan-jurusan lain.

Oke, kalo kamu memang punya hobi yg berkaitan dengan jurusan kuliah kamu, perjalanan kamu di jurusan tersebut memang akan lebih mulus karena kamu bagaikan sudah curi start terlebih dahulu dibandingkan orang lain. Tapi camkan ini, yg pada akhirnya yg menentukan kamu akan sukses atau ngga bukanlah BAKAT, tapi USAHA dan KERJA KERAS

LAST BUT NOT LEAST
Apapun jurusan yg kamu pilih pada akhirnya, cintailah jurusan itu dengan segenap jiwa dan raga kamu. Jangan menyesal atau membanding-bandingkan jurusan kamu dengan jurusan lain. Kerahkanlah seluruh usaha dan waktu kamu untuk menekuni bidang tersebut. Boleh aktif di organisasi atau usaha sambilan, tapi studi harus tetap jadi prioritas utama. Dan jangan lupa, jikalau kamu berhasil meraih kesuksesan, tetaplah rendah hati dan ringan tangan terhadap sesama karena orang yg berhasil bukanlah seseorang yg angkuh dan mudah puas, melainkan seseorang yg rendah hati dan mau terus berusaha memperbaiki dirinya menjadi lebih baik, lagi dan lagi.

Don't aim for success if you want it; just do what you love and believe in, and it will come naturally. 
~David Frost

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang