Langsung ke konten utama

10 Tahun Kemudian...


Some people are meant to fall in love with each other, but not meant to be together...

Semenjak putus sama cewe gua yg terakhir tahun 2004, gua belom pernah jadian lagi. Bukannya gua ga pernah berusaha cari pacar lagi lho. Selama 9 tahun terakhir ini, gua udah berusaha PDKT ke sana sini mulai dari cinta pertama gua, temen SMA, temen kuliah, temen sesama pembina Pramuka, sampe orang asing sekalipun pernah gua deketin, tapi hasilnya NIHIL.

Apa penyebabnya? Mungkin gua belum beruntung, mungkin gua kurang keras berusaha, atau mungkin gua nya sendiri belom mantab sama perasaan sendiri. Tapi yg jelas, semenjak putus terakhir kali itu, ada sesuatu yg hilang dari diri gua. Gua berusaha untuk jatuh cinta sama orang lain, sering curhat sama temen, banyak nulis puisi, banyak nyanyi dan mencari media penyaluran emosi, tapi ga peduli apapun yg gua lakukan, rasa kosong itu masih tetap belum terisi. Bagaikan rasa haus yg tidak bisa disembuhkan oleh minum air, gua terus berusaha mencari...


Tahun 2007, gua sempet balikan lagi sama mantan gua itu, dan rasa haus itu tersembuhkan...untuk sementara. Kita jadian beberapa hari sebelum hari Valentine dan untuk pertama kali dalam beberapa tahun, jiwa romantis gua kembali. Kita merayakan Valentine dengan makan malem romantis di restoran favorit kita waktu jadian dulu. Dan sampai itu, segalanya berjalan sempurna. Atau setidaknya, itulah yg gua kira.

Tapi ternyata tidak. Belum sampai satu minggu balikan, gua dan dia udah ribut besar lagi gara2 masalah konyol. Ada seorang temen yg ngehasut dia bahwa gua bilang kalo gua balikan ma mantan gua itu gara2 mantan gua tersebut begging2 sama gua. Dan di saat mantan gua itu marah sama gua, gua menyadari sesuatu.

Ini dia alesan kenapa gua putus ma dia tahun 2004 silam. Masalah kepercayaan dan komunikasi. Kalo kata2 orang luar yg belum tentu kebenarannya aja bisa bikin gua dan dia bertengkar, gimana hubungan ini mau berjalan? Dan saat itu, gua sadar, gua bener2 sadar, bagaikan ditampar oleh yg namanya realita. Betapa bodohnya gua, balikan lagi sama dia, kembali mengulangi kesalahan yg sama, kembali memberi kesempatan bagi gua dan dia untuk saling menyakiti satu sama lain.

Bukan salah dia, bukan salah siapa2, tapi memang komunikasi gua sama dia tuh ga lancar. Pemikiran kita berdua ga pernah bisa ketemu, seolah2 kita bicara dalam dua bahasa yg berbeda. Gua rasa, gua dan dia, memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Dan kalo memang gua bener2 sayang ma dia, satu2nya yg gua bisa lakukan adalah merelakan dia. Lebih baik kita jalani hidup masing2, tanpa saling menyakiti...


Setelah hubungan gua dan dia berakhir untuk kedua kalinya, gua kembali tenggelam di dalam pencarian gua. Apa sih yg gua cari?

Gini, gua dan mantan gua itu punya chemistry yg hebat. Tiap kali mata kita bertemu, badan gua langsung kayak kesetrum dan pipi dia langsung merah kayak tomat. Seriusan. Jantung gua deg2an, tangan gua berkeringat dingin, dan gua suka banget WANGI badannya. Mungkin bener kata mama gua kalo gua dari kecil diberkahi dengan penciuman yg tajam. Gua bisa cium wangi Pheromone orang2 terdekat gua dan wangi mantan gua ini adalah wangi yg PALING gua suka. Gua bener2 mabuk kepayang sama dia.

Gua pengen cari cewe yg bisa bikin gua kesetrum kayak gua mantan ini. Dan untuk tujuan itu, apapun rela gua lakuin. Gua berubah, yg tadinya alim dan pendiam berubah menjadi makhluk paling supel di kampus. Gua bertemen ga pilih2, diajak kongkow ga pernah nolak, aktif di aneka ragam kegiatan dan belajar banyak hal yg bisa memperluas pergaulan gua (tapi bukan yg negatif).

Gua juga belajar untuk kembali mencintai. Berkali2 gua pertaruhkan hati gua dan berkali2 pula hati gua dihancurkan berkeping2. Ditolak mentah2, patah hati, dimanfaatin, dibackstab temen sendiri, semuanya udah pernah gua jalani, tapi in the end, gua tetep ga nemuin cewe yg bisa kasih gua perasaan yg sama seperti mantan gua itu. Ke mana gua harus mencari? Apa yg harus gua lakukan untuk bisa merasakan perasaan itu sekali lagi?


Akhir tahun 2010, gua sempet depresi berat akibat masalah keluarga yg datang bertubi2 dan memang bener kata orang, di saat seseorang mencapai titik terendah dalam hidupnya, di situlah ia akan menjadi lebih kuat dan bijaksana. Seolah2 dapet pencerahan, mendadak gua menyadari betapa bodohnya gua.

Wajar aja kalo gua ga pernah dapet cewe toh selama ini gua masih terus berusaha mengejar2 bayangan mantan gua itu. Gua selalu kecewa karena cewe2 yg gua sukai tidak memperlakukan gua sebaik mantan gua. Gua berusaha untuk memberikan kepada mereka hal2 yg tidak sempat gua berikan kepada mantan gua dan gua kecewa saat reaksi mereka tidak seperti yg gua harapkan. Obsesi gua terhadap mantan gua itulah yg jadi penghambat utama gua untuk bisa mencintai orang lain dengan tulus. Gua selalu bandingin mereka sama mantan gua itu dan itulah terkadang yg bikin gua juga ga bisa 100% di dalam usaha PDKT gua itu.

Gua sadar sekarang bahwa gua memang ga akan pernah bisa nemuin cewe yg bisa memberikan gua perasaan "kesetrum" seperti yg gua rasakan saat bareng mantan gua itu. After all, setiap manusia diciptakan unik dengan kepribadiannya masing2, dan tentu aja perasaan yg gua rasakan di saat mencintai orang yg berbeda itu tidak bisa dibanding-bandingkan.

Dan yg ga kalah penting, gua sadar bahwa malah selama ini yg gua cari bukanlah cewe yg bisa jadi "pengganti" mantan gua, tapi yg selama ini gua cari adalah "pengampunan". Ya, I just want to be forgiven, gua cuma pengen bisa memaafkan diri gua sendiri. Dan selama ini gua berusaha mencari pengampunan itu dengan cara "mencintai" orang lain.

Suatu ketika di dalam hidup, gua pernah mencintai dan gagal, dan butuh bertahun2 bagi gua untuk bisa menyadari bahwa ga peduli apapun yg gua lakukan, gua ga akan pernah bisa mengubah masa lalu. Rasa sesal dan sakit itu akan selalu ada, sepanjang gua hidup, tapi apakah perasaan2 itu akan terus menghantui hidup gua atau tidak, itu semua tergantung pilihan gua sendiri.

Sebelum gua bisa mencintai orang lain, gua harus bisa mencintai diri gua sendiri. Dan bagaimana mungkin gua bisa mencintai diri gua sendiri kalo gua tidak bisa berdamai dengan masa lalu gua?


Terakhir kali gua ketemu mantan gua itu adalah setahun yg lalu, beberapa bulan sebelum gua memulai hidup baru gua di Shijiazhuang. Dia makin cantik, dan di saat mata kita berdua bertemu, gua masih ngerasa kesetrum, dan pipi dia masih merona merah tomat. Tapi bedanya, kali ini kita bertemu sebagai dua orang sahabat. Dia cerita soal dia udah punya pacar dan mereka sekarang lagi berpikir serius untuk membawa hubungan mereka ke jenjang berikutnya.

Beberapa malam setelah pertemuan itu, dengan konyolnya gua mimpiin dia, untuk pertama kali dalam bertahun2. Di dalam mimpi gua itu, gua melihat kita berdua berdiri di depan altar, mengikat janji untuk seiya sekata, dalam suka maupun duka, sampai maut memisahkan kita. Dia terlihat sangat cantik terbalut gaun pengantin berwarna putih.

Di saat itu, mendadak gua terjaga dan mimpi itu pun buyar sudah. Dan gua pun nangis. Semua perasaan yg gua pendam selama bertahun2 tumpah sudah bersama air mata. Tapi anehnya, setelah itu ngerasa lega. Akhirnya, 8 tahun setelah gua putus ma dia, gua bisa bener2 move on. Gua lega karena setidaknya gua bisa lihat kita berdua nikah di dalem mimpi, tapi gua lebih lega lagi karena menyadari bahwa pernah ada suatu waktu, nun jauh di masa, di mana kita pernah saling mencintai.

Lagu kesukaan dia semasa kita jadian dulu. Gua pengen nyanyiin buat dia, untuk terakhir kalinya...


Seseorang pernah berkata ma gua, bahwa di saat berkata "I love you" pada seseorang, pada saat itu kita mengucapkan sebuah janji bahwa kita akan terus mencintai orang itu, apapun yg terjadi, ga peduli pada akhirnya kita bisa terus bersama atau tidak. Dan itulah yg akan gua lakukan. Ada bagian dari diri gua yg akan terus mencintai dia sampai akhir hayat gua, tapi gua juga akan belajar untuk mencintai diri sendiri dan move on dengan kehidupan gua.

Di saat kita mencintai seseorang dengan sungguh2, hal yg paling membahagiakan bagi kita adalah di saat kita melihat orang yg kita cintai itu bahagia, meskipun bukan kita yg menjadi sumber kebahagiaan tersebut. Gua akan mendoakan kebahagiaan dia, dan gua juga akan berusaha meraih kebahagiaan dalam hidup gua. Gua pengen kalo suatu hari dia melihat gua di suatu tempat, dia bisa bangga dan mengenang gua dengan senyuman.



Tanggal 10 Oktober 2013 kemaren adalah peringatan 10 tahun hari jadian gua ma mantan gua itu dan semua kenangan itu mendadak muncul kembali. Pertama kali kita ketemu, detik2 menjelang jadian, kencan pertama, pegangan tangan pertama, pelukan pertama, ciuman pertama, dan juga bayangan dia mengenakan gaun pengantin...semua itu muncul di benak gua bagaikan sebuah film dokumenter. Tapi bedanya, kali ini gua bisa mengenang semua itu dengan senyuman.

Buat dia, kalo sampe suatu hari lu baca tulisan ini, gua cuma mau bilang kalo gua bener2 bersyukur bisa kenal dan jatuh cinta sama lu. Semua yg pernah terjadi di antara kita, baik atau buruk, ga akan pernah gua sesali. Berkat semua itulah, gua bisa menjadi diri gua yg hari ini. Gua berdoa semoga lu selalu bahagia, apapun pilihan hidup yg lu pilih.

Thank you for loving me.

10.10.13
Kepompong



“People change. Feelings change. It doesn’t mean that the love once shared wasn’t true or real. It simply means that sometimes when people grow, they grow apart.”
― 500 Days of Summer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang