Yg gua mau share di postingan kali ini mungkin berbeda dengan postingan2 Emotional Flutter yg biasanya.
Ini bukan hal kocak atau romantis, tapi ini kesaksian gua adalah pengalaman gua mengidap "Fistula" selama satu tahun terakhir ini. Trust me, ini bukan pengalaman yg gua banggakan, ini bukan hal mudah untuk diceritakan kepada orang lain, apalagi diumbar di Internet. Tapi melalui kisah gua ini, gua harap temen2 semua bisa belajar untuk lebih menghargai kesehatan dan juga semoga sharing gua ini bisa menjadi tambahan informasi bagi mereka semua yg juga terkena penyakit ini.
Tapi jangan khawatir, meskipun konteksnya serius, gua akan ceritakan kisah penuh derita ini dengan gaya bahasa yg simpel, ceria, mudah dicerna, dan juga tidak menampilkan hal2 menjijikan secara eksplisit, hehehe. But still, gua tidak menyarankan kalian baca sambil makan ya...
Selamat membaca =)
Desember 2011
Beberapa hari setelah gua pulang dari Pangandaran bersama temen2, tiba2 gua menemukan ada suatu tempat di pangkal kaki gua yg agak bengkak dan kalo duduk sakit banget rasanya. Tapi setelah satu-dua hari, rasa sakit itu hilang dengan sendirinya, jadi ya gua antepin aja.
Maret 2012
Frekuensi munculnya bengkak dan rasa sakit di pangkal kaki gua semakin sering. Pertama kali cek ke dokter, dokter bilang kalo itu adalah bisul atau urat kejepit. Gua dikasih salep dan memang setelah dikasih salep, bengkaknya langsung hilang. Beberapa hari kemudian kambuh lagi, disalepin, hilang. Begitu seterusnya.
May 2012
Gua panas dingin karena pola tidur yg tidak teratur menjelang TA (Tugas Akhir). Beberapa hari bedrest, di hari ketiga di pangkal paha gua tiba2 muncul bengkak sebesar bola pingpong. Banyak yg bilang kalo itu urat kejepit, ada juga yg bilang kalo itu ambeien, secara beberapa tahun terakhir kadang2 BAB gua suka ada darahnya. Akhirnya gua dikasih obat ambeien, tapi bengkak itu malah makin besar, makin sakit, sampe gua ga bisa duduk, apalagi berdiri.
Akhirnya gua pergi ke dokter yg lebih terpercaya dari dokter sebelumnya. Si dokter ini langsung nyuruh gua tidur membelakangi dia sambil menekuk kedua kaki gua. Perasaan gua makin ga enak saat gua denger dokternya pake sarung tangan karet, dan dua detik kemudian gua rasakan jari tangan si dokter di "pintu belakang".
"Mamaaaa...pantat anakmu sudah tidak perawan lagi!" Itu jerit gua dalam hati di saat jari2 si dokter masuk dengan cepat dan mengobok2 liang pantat gua. Rasanya sakit banget, kayak dimasukin besi panas. Gua ga abis pikir, kok bisa ya ada orang yg suka berhubungan seks lewat pantat? Dimasukin jari aja udah sakit, apalagi dimasukin.........ah sudahlah...
Pantatku...oh pantatku... |
Anyway, back to topic, setelah puas memperawani lubang pantat gua (masukin sound effect tangisan perawan yg baru ternodai di sini), si dokter pun berkata, "Ini bukan urat kejepit, apalagi ambeien...ini FISTULA"
Fistula...fistula...fistula...
Apa itu Fistula? Kedengerannya kayak spatula, tarantula, bayangan di otak gua langsung penuh dengan benda aneh2.
Fistula adalah koneksi atau lorong abnormal antara dua organ yg biasanya tidak terhubung, kata si dokter menjelaskan. Dan fistula ini bisa muncul di mana saja. Di dalam mata (dan menyebabkan kebutaan), di langit2 mulut, di perut, pantat, payudara, atau alat kelamin. Jadi kalo dibandingkan dengan fistula2 di tempat lain, fistula di pangkal paha tuh termasuk "ringan". Gua harus bersyukur.
Penyebabnya kenapa? Macem2, bisa karena luka bekas operasi, luka yg ga sembuh2, penyakit, trauma, dan lain sebagainya. Tapi jaman sekarang, entah karena pola hidup atau kondisi lingkungan yg semakin buruk, 1 dari 5 orang berumur 20-40 tahun (umumnya pria), bisa terkena fistula.
Dalam kasus gua, dokternya juga ga tau apa penyebabnya, tapi intinya, dia curiga bahwa bengkak di pangkal paha gua itu disebabkan ada sobekan dalam daging/otot gua. Untuk menyembuhkannya, cuma ada satu cara, yaitu OPERASI!
APAAAA? OPERASIIIII??? |
Begitu denger kata operasi, gua yg phobia darah dan benda tajam ini langsung mual. Dulu gua liat adik gua dioperasi kuku kakinya aja udah takut, apalagi sekarang penyakit gua ini adanya di daerah selangkangan. Anyway, untuk pengobatan sementara, dokternya kasih gua salep dan painkiller. Tapi dia menyarankan bahwa setelah TA gua beres, gua harus ke rumah sakit dan bikin janji sama dokter specialis bedah.
Anyway, dua tiga hari setelah minum obat dan pakai salep (dibantu dengan terapi lintah...which is akan gua ceritain di postingan lain), di suatu pagi yg cerah, bengkak sebesar bola pingpong di selangkangan gua mendadak PECAH...isinya bukan janin atau uang receh, bukan...tapi darah dan nanah yg udah campur aduk dan menggumpal kayak semacam jelly gitu. Hoek, jangan dibayangin deh, tar jadi pada takut makan Nutrijel lagi...
Bisulnya PECAHHHHH...DORRRRRRR |
Darahnya terus keluar selama 1-2 hari (dan itu sebabnya gua pernah cerita kalo gua terpaksa harus pake SOFTEX) dan setelah darahnya berhenti keluar, ternyata bekas lukanya ga nutup dan salah satu ujung dari lorong fistula di pangkal paha gua pun terlihat. Mulai sejak saat ini, pangkal paha gua udah ga pernah bengkak lagi, cuma lubang lukanya tidak pernah nutup dan selang beberapa lama sekali, keluar darah atau nanah. Kadang juga kalo BAB suka ada darahnya dan abis BAB, pantat gua rasanya sakit banget.
Juni 2012
Gua pun pergi ke rumah sakit dan bikin appointment dengan dokter bedah. Setelah mengobok2 pantat gua, dokternya nyuruh gua MRI scan supaya dia bisa tau arah dan bentuk fistula gua. Karena biaya MRI nya lumayan mahal (3 jutaan rasanya), ortu gua butuh waktu sekitar beberapa minggu untuk nyiapin biayanya dan sambil nunggu biaya MRI, gua pun disuruh mencoba aneka ragam pengobatan alternatif. Hasilnya, hanya sembuh satu-dua hari dan kemudian kambuh lagi. No effect, kayaknya operasi memang satu2nya jalan.
Juli 2012
MRI scan pun dilakukan. Selang satu minggu, hasilnya udah keluar dan gua kembali konsultasi dengan dokter bedah. Dari hasil tes, dokter bedahnya bilang bahwa fistula gua termasuk kompleks karena salurannya menyambung dari pantat hingga pangkal paha dan dia gak sanggup melakukan operasinya karena di daerah situ banyak syaraf yg berhubungan dengan organ reproduksi. Dia kemudian nyuruh gua menemui seorang dokter bedah terkenal di Jakarta. Gua nanya, kalo harus operasi, kira2 berapa lama waktu yg dibutuhkan sampai tuntas operasinya dan dokter bilang kurang lebih 2 bulan. JEGER.
Ini dia masalahnya. Bulan Agustus gua bakal pergi sekolah ke China dan waktunya ga cukup untuk operasi. Jadi gimana donk? Masa gua harus lepasin beasiswa dan kesempatan langka ini demi operasi?
Tapi ternyata dokternya bilang bahwa penyakit fistula ini bukanlah sebuah penyakit yg urgent dan harus diobati sesegera mungkin. Banyak orang yg mengidap penyakit ini selama 30 tahun dan mereka semua baik2 saja, paling kalo lagi kambuh rasanya ga nyaman aja. Ga akan tambah parah atau berubah jadi kanker, ngga akan.
Tapi memang dalam kasus gua, karena fistulanya kena sampai pangkal paha, kalo lagi kambuh mungkin gua bakal ga bisa jalan atau duduk. Dan supaya ga kambuh, gua ga boleh terlalu sering lari atau olahraga. Ditambah lagi, karena luka gua bakal terus terbuka, supaya ga infeksi, gua ga boleh berenang atau main ke laut. Waduh, kok ga enak gini ya?
Tapi ya apa boleh buat. Dengan berbekal obat yg bisa gua makan kalo fistulanya lagi kambuh, gua pun nekad berangkat ke China dan sekolah di sana selama satu tahun...
(To be continued...)
PS : Gua SANGAT TIDAK MENYARANKAN temen2 untuk googling "Fistula" di Google. Gambar2nya semua sangat mengerikan dan tidak sedap dipandang. Jangan deh. Mending googling "Emotional Flutter" atau "Fan Bingbing" aja ;p
PS2 : Btw jangan lupa ikutan GIVEAWAY 4th ANNIVERSARY Emotional Flutter ya! Dapatkan hadiah2 menarik dari China ;p
PS3 : Bisa beli sendiri di toko2 terdekat. Tapi denger2 PS4 mau keluar akhir taun ini, jadi kalian pikir2 sendiri deh bagusnya beli yg mana.
Komentar
Posting Komentar