Langsung ke konten utama

Harbin, The Frozen Paradise (Part 1)



Salah satu petualangan paling berkesan selama gua di China adalah perjalanan gua ke Harbin. Buat yg ga tau, Harbin itu adalah sebuah kota yg terletak di bagian paling utara China, di provinsi Heilongjiang, yg jadi perbatasan antara China dan Russia. Selain adanya percampuran budaya China dan Russia di sini, yg membuat Harbin menjadi sangat terkenal adalah adanya festival "Ice and Snow World" yg diadakan di Harbin setiap musim dingin.

Karena letaknya dekat dengan Russia Timur, pada saat musim dingin Harbin terkena pengaruh iklim Siberia yg dingin dan membeku. Akibatnya, suhu di di sini bisa jauh lebih dingin daripada negara2 Eropa seperti Inggris dan Prancis, walaupun secara geografis negara2 tersebut letaknya lebih Utara daripada Harbin.


Buat temen2 yg suka belajar sejarah, pernah denger tentang gagalnya ekspedisi Napoleon Bonaparte untuk menyerang Kota Moscow akibat pasukannya tidak mampu menghadapi musim dingin di Russia? Itulah yg gua rasakan di sini. Suhu di Harbin rata2 -15 sampai dengan -35 derajat Celcius. Yup, LEBIH DINGIN daripada suhu lemari es! Buat perbandingan, suhu lemari es rata2 tuh 0 sampai -5 derajat Celcius, dan itu udah cukup untuk bikin air dan daging membeku. So? Bisa bayangin seperti apa dinginnya di sini?

Setiap tahunnya, para pematung terkenal dari mancanegara datang ke Harbin dan menciptakan sebuah masterpiece dari es. Dan jangan salah, mereka ga cuma sekedar bikin patung, tapi juga bikin kastil atau istana dengan ukuran SAMA PERSIS seperti aslinya yg bisa bersinar dengan indah di malam hari. Karena itulah, supaya peralatan dan jaringan listrik yg ada di dalam es tidak rusak, dibutuhkan suatu tempat yg suhunya tidak pernah kurang dari -10 derajat Celcius meskipun di siang hari. Dalam hal ini, Harbin menjadi tempat yg paling cocok untuk festival "Ice and Snow World" ini.




Dari Shijiazhuang menuju Harbin dibutuhkan waktu kurang lebih 20 jam naik kereta, karena itu gua, Dany (cewe Moldovia), dan Rosemary (cewe Peru), memutuskan untuk berangkat naik kereta tidur. Ini pertama kalinya gua naek kereta tidur di China dan ternyata memang bener kalo di China tuh "ada harga, ada kualitas". Dibandingin gerbong duduk, gerbong tidur ini jauh lebih nyaman.
Dalam satu bilik terdapat 6 tempat tidur. Dua di bawah, dua di tengah, dan dua di atas. Dan masing2 punya kekurangan dan kelebihan :
- Bottom bunk (bawah)
Enak, ga usah pake manjat2 kalo mau naek tempat tidur. Dapet meja kecil pula untuk naro barang atau makanan. Tapi kalo siang, ranjang lu berfungsi sebagai tempat duduk bagi orang2.

- Mid bunk (tengah)
Lumayan nyaman karena ga usah manjat terlalu tinggi, tapi karena terhimpit oleh dua buah ranjang, space antara ranjang dan ranjangnya paling sempit dibandingkan bawah dan atas. Mau naek ke ranjangnya lumayan susah karena sempit dan letaknya di tengah2.

- Top bunk (atas)
Buat yg suka privacy, ini mungkin lokasi yg paling cocok. Tangganya ga gitu bagus jadi manjatnya lumayan susah, jadi repot bolak baliknya. Tidak disarankan buat yg phobia tinggi.

Biar gua bagi2 sedikit tips buat temen2 pembaca, siapa tau suatu hari bakal ke China. Paling enak tetep yg bottom bunk, meskipun paling ga ada privacy. Tempat tidurnya juga lumayan kecil, tidurnya agak tidak leluasa. Tapi apa boleh buat, soalnya ini gua pilih tipe hard sleeper (卧铺) yg harganya relatif murah. Kalo mau yg enak tidurnya, bisa pilih tipe soft sleeper (软卧) di mana lu beneran tidur di atas ranjang, tapi harganya juga lebih mahal. Buat perbandingan, hard sleeper harganya 150-200 RMB, soft sleeper 350-500 RMB, pilih aja sendiri deh. Gpp deh, berhubung masih muda.

Suasana di gerbong tidur

Susunan ranjang di bilik

Ranjang yg sempit...

Sepanjang perjalanan, untuk menghabiskan waktu, kita maen kartu di tempat duduk deket jendela. Kadang juga ngobrol2 sama orang lokal, itung2 latihan ngomong Mandarin. Siangnya kita makan bekal (roti, buah, dll), malemnya kita beli semacem pop mie / cup noodles dari tukang jualan makanan yg bakal lalu lalang dari gerbong ke gerbong pada saat jam makan. Kereta di China semuanya menyediakan air panas gratis, jadi bikin cup noodles juga gampang. Porsinya juga lumayan gede, kenyang deh.

Our dinner

Orang China punya kebiasaan "睡得早,起得早" (sleep early, wake up early), dan hal itu juga berlaku di kereta ini. Jam 10 lampu gerbong dimatiin dan orang2 semuanya udah pada tidur. Karena ga ada lampu, mau ngobrol juga ga enak, akhirnya mau ga mau kita juga ikutan tidur deh. Gua tidurnya ga terlalu nyenyak malem itu akibat tempat tidurnya sempit. Begitu gua mulai terbiasa dan bisa tidur, jam setengah 5 pagi lampu gerbong udah dinyalain dan orang2 udah pada berisik donk. Sial.

Semakin deket ke Harbin, pemandangan di luar jendela semakin surreal. Sejauh mata memandang hanya salju yg membentang luas dengan beberapa batang pohon yg membeku. Kadang terlihat rumah2 dan sawah yg seluruhnya juga tertutup salju. Buat gua dan Rosemary yg seumur hidup tinggal di negara tropis, pemandangan kayak gini bener2 keren banget.


Pemandangan di luar jendela kereta, kurang lebih kayak gini

Kira2 jam 10 pagi, kita pun sampai di Harbin. Karena udah mau sampe, AC di dalam gerbong dimatiin, akibatnya jadi panas dan pengap banget, gua perkirain suhu di dalem kereta waktu itu kira2 adalah sekitar 25-30 derajat Celcius. Tapi berhubung udah mau sampai stasiun, kita semua sibuk pake boots dan baju berlapis2. Bayangin, di dalam kereta yg panas sumpek, gua pake baju 4 lapis dan celana 3 lapis. Dan begitu kita turun dari kereta, kita disambut sama angin dingin membekunya Harbin.

Suhu saat itu kurang lebih minus 15. Badan gua langsung menggigil akibat shock oleh PERBEDAAN SUHU MENDADAK sekitar 40 derajat. Idung gua langsung keluar ingus dan ingusnya langsung beku. Pipi gua rasanya langsung kering dan perih banget diterpa angin super dingin. Buru2 gua keluarin dua buah scarf. Satu gua pake di leher, satu gua pake buat penutup wajah.

Kesan pertama gua terhadap Harbin, haha

Begitu keluar dari stasiun, boro2 pengen foto2, yg ada kita pengen cepet2 pergi ke hotel dan istirahat. Tapi sialnya, di depan stasiun ternyata kalo naek taksi tuh harus ngantri dan antriannya panjaaaaang banget. Akhirnya kita nekat jalan kaki sampai keluar dari stasiun, kemudian nyetop taksi di pinggir jalan dan langsung cabut menuju ke hotel.

Tips penting nih buat temen2 yg mau ke China. Kalo antrian taksi di depan stasiun kereta panjang banget, jalan dikit keluar dari stasiun, ke persimpangan jalan atau nyebrang jalan, di sana kalian bisa cari taksi tanpa harus ngantri.

Kota Harbin di saat musim dingin tuh bagus banget. Di seluruh penjuru kota penuh dengan patung es yg berkilauan akibat memantulkan sinar matahari. Yup, saat itu matahari bersinar terik, tapi suhu di sini tetep minus belasan. Edan ya? Di kiri-kanan jalan kita bisa liat perpaduan arsitektur China dan Russia, keren banget. Bener2 seindah surga rasanya, surga yg beku tapinya ya, hahaha.

Harbin di siang hari, kurang lebih kayak gini

Setelah perjalanan kurang lebih 20 menit dengan taksi akhirnya kita pun sampai di hotel. Setelah beres check-in dll, kita memutuskan untuk masuk kamar dan tidur selama 2-3 jam sampai jam 2 siang, memulihkan tenaga sebelum pergi untuk makan siang dan jalan2 ke kota. Yup, tips penting lagi nih buat temen2 semua : kalo traveling ke tempat yg suhunya ekstrim seperti Harbin, kesehatan itu nomer satu. Istirahat yg cukup, makan yg cukup, kalo cape jangan maksain, daripada nantinya kenapa2.

Oke, segini dulu ya cerita tentang Harbin. Besok2 gua lanjutin part 2 nya tentang petualangan kita di surga yg beku ini.

TO BE CONTINUED...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k