Langsung ke konten utama

Life Beyond The Great Wall (Part 1)


Udah 9 bulan gua hidup di "Negeri Panda" ini dan selama 9 bulan ini banyak hal yg terjadi di dalam hidup gua. Pertama gua dateng ke sini, gua ga bisa ngomong apalagi denger orang ngomong, udah kayak orang bisu tuli. Sekarang, yah lumayan deh, setidaknya bahasa sehari2 sih udah lancar. Selaen belajar bahasa, di sini gua juga bergaul sama banyak orang, orang China lokal dari beragam daerah, dan juga bule2 mancanegara yg terdampar di sini seperti gua. Dan yg namanya hidup di negeri orang, tentu mau ga mau kita lama2 juga belajar "budaya" nya.

Dari semua pengalaman gua selama 9 bulan ini, wawasan gua bener2 terbuka, dan gua menemukan bahwa kehidupan di China tidak seperti yg gua denger atau bayangkan sebelumnya.


Kalo kalian denger kata "China", apa sih yg ada di pikiran kalian?
Seorang bule Amerika pernah cerita ke gua bahwa begitu dia bilang ke temen2nya bahwa dia bakal sekolah ke China, temen2nya langsung freak out gitu dan bilang "Edan, lo mau ngapain ke negara komunis? Mau daftar jadi tikus laboratorium?"

Cerita laen, waktu Max, bule Ukraina roommate gua, pulang ke negaranya setelah setahun studi di Beijing tahun 2010 silam, dia ditanyain sama guru dan temen2 sekolahnya "Eh eh, katanya orang di China suka boker di tengah jalan, bener gitu?" Gua sendiri punya pengalaman yg kurang lebih sama. Waktu denger gua mau ke China untuk belajar, beberapa orang temen gua nanya ke gua "Kenapa ga ke Jepang aja? China kan jorok banget, gua dulu pernah ke sana, ga betah"

Banyak banget stereotype negatif tentang China, apalagi kalo kalian baca website2 seperti 9gag, Sankakucomplex, dll. Selidik punya selidik, memang ternyata orang Jepang dan Amrik benci banget sama China. Tapi sebagai seorang yg berpendidikan, tentu bagusnya kita ga mudah percaya berita di Internet begitu saja. Di era Internet seperti sekarang, siapapun bisa nulis berita di Internet, dan ga jarang berita2 tersebut menyesatkan. Apalagi, China sangat tertutup terhadap pihak luar, karena kekurangan bahan itulah ga jarang orang sengaja nulis berita yg isinya dikarang2. Contohnya, gua pernah bahas mengenai Sop Janin Di China yg ternyata adalah HOAX.

Melalui artikel ini, gua pengen ajak pembaca untuk bertualang ke balik tembok China dan melihat sendiri bagaimana kehidupan masyarakat di sini. Dari hal2 besar sampai hal2 kecil, dari yg keren banget sampai yg jorok banget, dari yg penting banget sampai yg ga penting tapi lucu, semuanya bakal gua bahas di sini. Dan mungkin dari beberapa hal, temen2 semua bisa menarik benang merah dengan kehidupan etnis Tionghoa di Indonesia. Kenapa orang China susah belajar Bahasa Inggris? Bagaimana kehidupan mahasiswa di China? Apa suka dukanya, untung ruginya, jadi orang asing di negeri China? Dan masih banyak lagi...

Gua kaga disogok pemerintah China untuk beritain hal2 menarik tentang negaranya di blog, kaga ya. Tapi sebagai seorang rakyat Indonesia keturunan Tionghoa yg tinggal di China, gua ngerasa punya tanggung jawab moral untuk membuka pikiran bangsa kita. Tak kenal maka tak sayang, semoga dengan mengenal, kita dapat saling mengerti dan juga menghargai. Semoga hal2 yg gua tulis di sini dapat membantu menghilangkan prasangka negatif dan juga memotivasi temen2 semua supaya mau terus jadi lebih baik. Ambil positifnya, buang negatifnya.

Ok, here we go...

1. Manfaat Punya Kartu Pelajar di China

Salah satu benda paling penting yg harus kalian bawa kalo suatu hari travelling di China adalah...KARTU PELAJAR (学生证). Apalagi kalo kalian sekolah di sini dan dikasih kartu pelajar sama kampusnya, jangan lupa dibawa kalo ke mana2. Kenapa? Di China untuk bisa sekolah, terlebih universitas, bukanlah hal yg mudah. Ujian masuk universitas tuh SUSAH BANGET, apalagi kalo pengen masuk universitas yg agak bagus, ditambah lagi biaya kuliahnya MAHAL BANGET, kalo bagi orang lokal. Jadi, di China, yg namanya "pelajar" tuh punya banyak hak istimewa...

Dengan kartu pelajar, tiket kereta, tiket masuk tempat wisata, tiket bioskop, dll semuanya DISKON dan diskonnya juga bukan cuma 5-10% kayak di Indo, tapi bisa sampe 50% ke atas lho. Seriusan. Ini rahasianya kenapa gua bisa banyak travelling ke sana-sini. Tiket kereta Shijiazhuang-Harbin misalnya, harganya 300 kuai (450rb) harga normal jadi cuma 150 kuai (225rb) menggunakan kartu pelajar. Tiket masuk Great Wall harganya 120 kuai (180rb) per orang kalo ga salah, dengan kartu pelajar jadi cuma 60 kuai (90rb).

Kemaren ini gua nonton Ironman 3 di bioskop China harga tiket untuk yg 3D tuh 120 kuai (180rb), pake kartu pelajar jadi cuma 45 kuai (65rb). Masuk perpustakaan atau museum, biasanya sekitar 60 kuai (90rb) tapi kalo pake Kartu Pelajar, boleh masuk GRATIS. Tempat karaoke dan beberapa tempat makan di mall juga banyak promo diskon bagi mereka yg punya kartu pelajar. Asik banget kan?

Tentunya sebagian besar tempat seperti bioskop dan stasiun kereta hanya menerima kartu pelajar resmi dari China, tapi kabar baiknya, dari pengalaman gua, tempat2 wisata di China tuh sebagian besar menerima kartu pelajar asing kok. Waktu gua ke China tahun 2011 silam, sebagian besar tempat2 wisata di Beijing, Chongqing, Chengdu, bisa pake kartu pelajar asing kok. Malah waktu itu, gua bukan pake kartu pelajar, tapi pake SIM, hahaha. Yg penting ada fotonya aja, toh mereka kaga bisa baca Bahasa Indonesia, wkwkwk.

2. Jangan Makan Buah Tanpa Dikupas
Kalo di Indo gua beli apel, terus apelnya gua diemin di kamar, ga dimasukin kulkas, selama 3 hari, maka dijamin apelnya bakal busuk, kering, atau malah jamuran. Tapi di China gua beli apel, terus gua lupa makan, ga dimasukin kulkas, 1-2 minggu kemudian apelnya bakal masih tetap seperti sedia kala. Kok bisa begitu?

Untuk mengurangi penggunaan zat pengawet, orang di China melapisi buah-buahan dengan lilin. Tipis dan rapi banget, ga akan keliatan oleh mata awam. Tapi coba lu "kerik" kulit buahnya, bakal ada serpihan2 putih berjatuhan. Dan kalo serbuk2 itu lu bakar, bakal meleleh seperti halnya lilin atau parafin.

Orang China melakukan hal ini bukan karena mereka ogah rugi, bukan, tapi kebanyakan buah tuh hanya tumbuh di daerah Selatan yg beriklim tropis, dan untuk dikirim ke Utara yg tentunya makan waktu yg tidak sebentar, ga lucu donk kalo nanti sampe di Utara semua buahnya udah busuk? Ditambah lagi, di saat musim dingin, sebagian besar buah tidak bisa tumbuh selain menggunakan metode special seperti hidroponik, jadi supaya buahnya bisa tahan lama, mereka menggunakan metode ini. Dan metode ini juga tidak hanya digunakan oleh China, tapi juga oleh Thailand, India, dan juga negara2 maju di Eropa dan Amerika.

Apakah aman untuk dimakan? Orang sini sih bilangnya aman, tapi bener atau ngga nya ga tau. Tapi masalahnya, GA ADA PILIHAN. Hampir semua buah yg kalian beli di pasar atau supermarket, semuanya udah dilapisin lilin. Dan kalo lu hidup di sini untuk waktu yg lama, ga mungkin lah ga makan buah. Mau ngandelin suplemen vitamin terus? Mana bisa?

Tapi tenang, semua itu bisa diakalin. Temen China gua yg ngajarin. Caranya gampang banget : Lapisan lilinnya tipis, cuma di luar, jadi ga menyerap ke dalam buah JADI jangan pernah makan buah tanpa dikupas. Jeruk, pisang, dll sih ga ada masalah karena sebelum kita makan, pasti kita kupas kulit luarnya. Nah yg harus diperhatikan tuh macem apel, pear, strawberry, anggur, dll. Gua sih menghindari makan strawberry atau anggur, karena susah ngupasnya, tapi kalo apel dan pear gua hampir tiap hari makan, dan tentunya kulitnya gua kupas dulu, hehehe. Dan sampai sekarang, gua sehat2 aja tuh, ga pernah keracunan lilin atau parafin, hehehe.

3. Orang China Susah Belajar Bahasa Inggris

Kenapa orang China susah belajar Bahasa Inggris? Ada banyak penyebab, tapi menurut Laoshi gua di sini, salah satu penyebab utamanya adalah dalam Bahasa Mandarin, semua kata serapan dari bahasa asing bunyinya di-translate ke dalam pelafalan Mandarin. Maksudnya gimana? Misalnya gini, orang Indonesia masih menyebut "Michael Jackson" atau "McDonald" dengan pelafalan Bahasa Inggris, sementara orang China menyebutnya dengan pelafalan mereka sendiri. So, kalo temen2 dateng ke China terus tanya orang sini, "Kalian tau Michael Jackson ga?" Mungkin mereka bakal bingung.

Berikut ini adalah contoh kata serapan bahasa asing dan bagaimana pelafalannya :
Michael Jackson = 迈克尔杰克逊 (Màikè'ěr Jiékèxùn)
Nicole Kidman = 妮可基德曼 (Nīkě Jīdémàn)
McDonald = 麦当劳 (Màidāngláo)
Email = 伊妹儿 (Yī mèi er)
Salmon = 三文鱼 (Sānwènyú)
Blog = 博客 (Bókè)
Coca Cola = 可口可乐 (Kěkǒukělè)
Chocolate = 巧克力 (Qiǎokèlì)

Frase dalam Bahasa Mandarin biasanya terdiri dari dua atau tiga kata yg mengandung makna, misalnya Pelajar (学生 - Xuéshēng) terdiri dari 学 (Xué) yg berarti "belajar" dan 生 (Shēng) yg berarti "hidup". Jadi pelajar adalah "orang yg hidupnya untuk belajar". Tapi kata2 serapan di atas tidak mempunyai arti seperti ini, hanya bunyinya saja menggunakan huruf yg kurang lebih bunyinya agak mirip dengan kata dalam bahasa aslinya.

Ada juga beberapa istilah bahasa asing yg diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin, contohnya :
Ironman = 钢铁侠 (Gāngtiě Xiá)
钢铁 (Gāngtiě) yg berarti baja dan 侠 (Xiá) yg berarti ksatria. Ironman = Ksatria Baja

Hello Kitty = 凯蒂猫 (Kǎidì Māo)
凯蒂 (Kǎidì) adalah terjemahan dari "Kitty" dan 猫 (Māo) dalam Bahasa Mandarin artinya adalah "kucing"

Spongebob = 海绵宝宝 (Hǎimián bǎobǎo)
Batman = 蝙蝠侠 (Biānfú xiá)

Jadi bisa dikatakan, lidah mereka dimanjakan dengan pelafalan Bahasa Mandarin, jadinya sangat susah bagi mereka untuk bisa melafalkan bahasa asing. Di kota2 besar dan maju pariwisatanya seperti Beijing, Shanghai, tentunya banyak yg udah bisa Bahasa Inggris, dan pelafalannya bagus banget. Itu kebanyakan karena mereka pernah sekolah ke luar negeri atau kerja di perusahaan asing yg lingkungannya hanya berbahasa Inggris. Tapi sebagian besar orang di sini, meskipun udah belajar Inggris semenjak TK (yup, dari TK, seriusan), tapi Inggrisnya tetep ga bagus.

Memang bener kata Laoshi gua "学习语言,环境是最重要的“ (Dalam belajar bahasa, lingkungan itu adalah faktor paling penting) Kalo dalam kehidupan sehari2 Inggrisnya ga pernah dipake, gimana bisa maju kemampuan bahasanya? Hal ini juga berlaku buat temen2 semua yg ngerasa Inggrisnya ga bagus2 amat, hehehe. Ayo semangat! Masa kalah sama orang sana? Hehehe... =)

---

Oke, segini dulu ya cerita dari balik Tembok Besar China. Kalo reaksi pembacanya bagus, nantinya artikel ini akan terus gua update kelanjutannya. Kalo ada pertanyaan atau hal2 yg ingin kalian ketahui tentang China, tulis aja di kotak komentar di bawah, nanti gua akan berusaha bahas sebisa gua.

Thanks for reading guys!

(To be continued...)

PS : Temen2 pembaca semua, tolong bantu gua isi survey ini ya : Demografis Pembaca Emotional Flutter. 
Gua ingin lebih mengenal kalian supaya ke depannya bisa menghasilkan lebih banyak artikel menarik. Thanks banget untuk bantuannya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kuliner Khas Tiongkok Yang Wajib Kamu Coba

Kalo denger kata "Chinese Food" , makanan apa sih yang terlintas di otak kalian? Pasti ga jauh-jauh dari Cap Cay, Dim Sum, Bubur Pitan, Ayam Kuluyuk, Nasi Campur, atau Ambokue. Iya kan? Dari kecil gua hobi banget makan Chinese Food, maklum, dari kecil lidah gua memang udah dimanjakan oleh masakan-masakan ala Chinese super enak buatan kakek-nenek dari keluarga bokap dan nyokap. Makanya, waktu gua berangkat kuliah S2 ke China tahun 2012 silam, soal makanan adalah hal yang paling tidak gua khawatirkan. Ah, toh gua keturunan Tionghoa ini, tiap hari harus makan Chinese Food pun gak masalah. Siapa takut? Tapi ternyata gua salah. Ternyata Chinese Food di daratan China BERBEDA JAUH dengan Chinese Food di Indonesia. Seriusan, terlepas dari perbedaan jenis daging yang dipakai (di sini kebanyakan memang pake daging babi), gua menemukan bahwa di China ini jarang banget ada masakan Chinese seperti yang biasa kita temukan di Indonesia. Jangankan Dim Sum, masakan rumah kayak Cap Cay, Ayam

Kopdar Manis Bareng Safira Nys

Minggu lalu, waktu reunian sama temen sekampus, pernah ada satu orang yg nanya ke gua "Ven, lu ngeblog teh rasanya udah lama ya?" "Iya, dari tahun 2010, berarti ga kerasa udah 7 tahun nih gua serius ngeblog" "Kok lu bisa tahan sih? Emang apa serunya ngeblog?" Jawaban dari pertanyaan dia itu ga cukup gua jawab pake satu atau dua kalimat saja. Kalo mau dibahas secara mendetail, mungkin bisa dijadiin tesis setebal 100 halaman bolak balik dan berisi 60.000 kata. Ngeblog itu BANYAK BANGET manfaatnya kalo buat gua. Memang, sampe sekarang gua masih belum bisa punya penghasilan dari ngeblog, tapi ngeblog ngasih gua banyak manfaat yg ga bisa dinilai pake uang. Salah satunya manfaat utama yg mau gua bahas di postingan kali ini adalah...ngeblog ngasih gua kesempatan untuk kenalan dengan banyak orang-orang hebat. Salah satunya adalah...Syifa Safira Shofatunnisa (semoga gua kaga salah nulis namanya) aka Safira Nys , atau biasa gua panggil "Nisa" Gua pertama k

How To Survive in Harbin

Berhubung di post yg sebelumnya banyak yg komen soal ketertarikan mereka untuk pergi ke Harbin dan bagaimana cara survive di sana, makanya di post kali ini, sebelum gua lanjutin cerita tentang petualangan gua di Harbin, gua mau cerita dulu tentang bagaimana persiapan gua untuk pergi ke Harbin dan hal2 apa saja yg harus diperhatikan di saat kita akan pergi ke tempat yg temperaturenya jauh di bawah nol seperti Harbin. Semoga tips2 ini berguna bagi temen2 yg berminat untuk pergi ke Harbin, Kutub Utara, Siberia, atau tempat2 super dingin lainnya di dunia, hehehe. Kapan waktu yg baik untuk pergi ke Harbin? Ice and Snow Festival di Harbin tiap tahunnya dimulai pada awal bulan Januari dan berlangsung selama sekitar satu bulan, dan pada umumnya berakhir sebelum Spring Festival / Chinese New Year yg jatuh sekitar awal bulan Februari. Jadi, bulan Januari, adalah saat yg paling tepat untuk pergi ke sana. Tapi inget, bulan Januari adalah bulan PALING DINGIN di Russia dan China Utara. Banyak orang